355 KK Desa Pematang Terima Lahan Plasma

    Kuala Pembuang – Sebanyak 355 kepala keluarga di Desa Pematang Limau, Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah menerima lahan plasma dari salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit di daerah itu, Selasa (13/2/18).

    Kepala Desa Pematang Limau Jailani saat penyerahan Memorandum of Understanding (MoU) plasma di Desa Pematang Limau, total lahan plasma yang diterima seluas 601 hektare.

    “224 hektare di antaranya sudah siap panen dan 377 hektare lagi sedang dalam proses,” katanya.

    Ia menjelaskan, ratusan hektare lahan plasma itu nanti akan dikelola oleh Koperasi Serba Usaha (KSU) Makmur Sejahtera dengan avalis PT Rimba Harapan Sakti (PT RHS) Wilmar Group.

    “Mudah-mudahan realisasi ini menjadi awal yang baik bagi warga, karena kita tahu di wilayah Desa Pematang Limau perusahaan sawit ada banyak, dan realisasi plasmanya masih belum seimbang,” katanya.

    Sementara, Bupati Seruyan Sudarsono mengharapkan plasma yang diterima hendaknya dapat dijadikan sebagai penghasilan tambahan bagi warga desa, dan bukan menjadi satu-satunya sandaran penghasilan, karena tujuan akhir dari keberadaan plasma adalah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

    “Berapa pun plasma yang diterima syukuri, dan jangan membuat kita bergantung dari plasma, anggap itu sebagai rezeki tambahan,” katanya.

    Orang nomor satu di “Bumi Gawi Hatantiring” ini menegaskan, realisasi plasma merupakan kewajiban perusahaan yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan.

    Meski demikian, ia mengakui bahwa merealisasikan plasma bukan perkara yang mudah. Diperlukan lahan, lalu keseriusan untuk pengurusan perizinan yang rumit dengan waktu yang cukup lama.

    Diharapkan, realisasi program plasma kali ini dapat menjadi motivasi bagi perusahaan perkebunan sawit lainnya agar mau merealisasikan plasma bagi masyarakat di Seruyan.

    Karena, meskipun jumlah perkebunan sawit di Seruyan cukup banyak, namun sebagian besarnya masih belum merealisasikan plasma bagi masyarakat.

    “Mudah-mudahan ini bisa jadi contoh bagi perusahaan lain yang masih belum merealisasikan plasma untuk warga,” katanya.

    (rdi/beritasampit.co.id)