Ratusan Hektar Lahan Terbakar  Polres Kobar Kerahkan 70 Personil

    PANGKALAN BUN – Memasuki hari kelima terjadi kebakaran lahan di Kecamatan Arut Selatan tepatnya di jalan Poros menuju ke Kecamatan Kotawaringin Lama, ratusan hektare habis dilalap si jago merah.

    Mengatasi kebakaran lahan itu, Kepolisian Resort Kabupaten Kotawaringin menurun 70 personil.

    Kapolres Kobar AKBP Arie Sandi Zulkarnain Sirait mengatakan sejak hari Rabu (14/2) mulai muncul Hot spot di km 14 menuju Kecamatan Kotawaringin Lama. Tetapi titik api yang lebih parah terjadi pada hari Jumat (16/2/2018) lalu.

    ” Pada hari Jumat dan Sabtu Kami benar benar all out kerahkan personil tanpa shiff, tapi karena yang kita hadapi api dan kepulan asap tebal, personil pun sampai ada yang sesak nafas, akhirnya saya putuskan waktu hari kerja personil dibagi dua shiff karena pelayanan dikantor harus tetap berjalan, ” kata Kapolres Kobar kepada wartawan, Senin (19/2/2018) dilokasi kebakaran lahan di km 12 Kelurahan Mendawai Seberang Kecamatan Arut Selatan.

    Selain menurunkan personil, Polres Kobar pun menurunkan 20 unit mesin alkon untuk menyedot air serta satu unit Water Canon. Untuk memadamkan api yang sebagian besar di daerah gambut.

    “Medan itu yang kendala, karena titik api dibagian dalam sehingga kamipun harus membawa mesin untuk menyedot air, itu pun kadang kami kesulitan mendapatkan air, kendala terbesar bagi kami adalah air dan peralatan tetapi kami tetap berupaya mendekati titik api meskipun harus berjalan ratus meter menuju titik api, “Ujarnya.

    Menurut Kapolres Kobar kebakaran lahan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat sudah parah karena debu dampak kebakaran itu sudah turun sampai kota Pangakalan Bun sehingga kondisi nampak seperti mendung padahal hal itu dampak dari kebakaran lahan.

    Untuk pelakunya kata Kapolres pihaknya masih menginvatarisir pemilik lahan, karena memang belum diketahui siapa siapa pemilik lahan yang terbakar itu.

    ” saya juga telah mengintruksikan setiap Polsek agar siap siaga dengan menyiapkan peralatan, kami pun telah menurun 60 bhabinkamtibmas untuk memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan karena saat ini telah memasuki musim kemarau, kita berupaya agar tidak terjadi bencana kabut asap, “. Ujarnya

    Kapolres pun menambahkan sistem pemadaman api yang dilakukan saat ini dengan cara sistem mengepung agar api tidak merembet tetapi karena angin kencang terkadang pemadaman dititik yang sama pun berulang dilakukan.

    Sementara itu kepala BPBD Kobar Hermon F Lion mengatakan pihaknya telah melayangkan surat ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana perihal bantuan Helikopter Water Boombing mengingat luas areal yang terbakar sudah menyebar.

    “Tadi sebelum ibu Bupati Kobar bertolak ke Jakarta, surat sudah ditandatangani beliau, karena untuk menangani Karhutla tersebut jangan nunggu nanti, harus ditangani dengan cepat,”. Kata Hermon, usai melaporkan Karhutla kepada Wakil Bupati Kobar bersama Kadis Satpol PP dan Damkar Kobar.

    Menurutnya, api sudah menjalar jauh ke dalam dan sulit dalam jangkauan unit Damkar maupun damkar portable, dan salah satu jalan, yakni menggunakan Helikopter water boombing.

    Dijelaskan Hermon, api yang berasal dri Km.13 Jalan Pangkalan Bun-Kolam sangat cepat meluas ke dalam yang semuanya itu lahan gambut, dan keterbatasan sarana dan prasarana untuk menjangkau ke dalam, meminta dengan segera mendatangkan heli water boombing.

    (Man/beritasampit.co.id)