Perkiraan Cuaca Meleset, Pasca Karhutla di Kobar Malah Kembali Turun Hujan

    PANGKALAN BUN – Perkiraan cuaca yang disiarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), yang memiliki moto (Cepat, Tepat, Akurat, Luas dan Mudah Dipahampi).

    Namun ternyata perkiraan tersebut sering sekali meleset atau tidak sesuai apa yang disampaikan.

    ”Maklum, BMKG itu dibuat oleh manusia,” kata Pajar salah seoran warga Kelurahan Sidorejo Pangkalan Bun, kepada britasampit.co.id, Selasa malam (20/2/2018).

    Kemudian dari sejumlah warga yang yang saat itu sedang memancing dengan turunnya hujan tersebut mengucapkan syukur.

    “Biarpun hujan tidak begitu deras, hanya rintik-rintik tapi kalau turunnya lama, sangat berpengaruh terhadap lokasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla),” kata Encum Ronda mantan Kades Pasir Panjang yang juga hoby mincing.

    Pantauan beritasampit.co.id, Rabu (21/2/2018) sekitar Pukul 08.30 WIB, cuaca di Kota Pangkalan Bun yang kemarin Selasa (20/2/2018), di selimuti kabut asap tebal kini mulai pecah, dan Rabu pagipun nampak langit benderang, walaupun diselingi gerimis hujan.

    Sementara menurut perkiraan cuaca,yang tedrcantum di internet dari BMKG memperkirakan cuaca pada Rabu 21 Februari 2018, Siang nanti cuaca akan turun hujan ringan.

    Sebelumnya pun Kapolres Kobar AKBP. Arie Sandy ZS.SIK.MSI saat sibuk memadamkan api di KM.12, yang melahap sekitar 150 hektar lahan gambut, meminta masyarakat jangan terlau berpatok pada prediksi cuaca karena menurutnya perkiraan tersebut kadang tidak akurat.

    “Kita tidak usah percaya dengan prediksi prakiraan cuaca karena semuanya melesat, dimana berdasarkan prakiraan cuaca saat ini belum masuk musim kemarau masih musim penghujan nyatanya kita hadapi masalah kebakaran hutan dan lahan karena memang tidak ada hujan,” kata Kapolres

    (Man/beritasampit.co.id)