Setelah Viral, Ini Palu Yang Digunakan Siswa SMA Di Sampit Untuk Pukul Kepala

    SAMPIT – Setelah menjadi buah bibir dikalangan pelajar Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), seorang siswa berinisial S (15) kelas sepuluh di salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Sampit, kini palu yang digunakan S untuk memukul kepalanya ini kembali menjadi Viral.

    Tidak hanya palu, S yang sudah ditangani tim medis dan mendapat beberapa jahitan di kepalanya, juga menjadi sorotan, alias perbincangan hangat.

    Dari informasi yang di himpun dari teman sekelas S, bahwa palu tersebut berasal dari ruang kelasnya. Palu yang berukuran sekitar 45 cm itu berhasil didapatkan oleh teman-temannya untuk di foto dan disebarkan di Sosial Media (Sosmed) hingga Instagram dan Whatsapp.

    Dalam foto yang beredar dikalangan pelajar di Kotim, terlihat sebuah palu tersebut, dan bertuliskan hastag ” #PaluPalalu Ramaikeun karenamu pala ku terpukul palu ”

    Dari informasinya, S melakukan hal tersebut hanya untuk bercanda dan tidak menyangka berujung hal yang mengejutkan itu.

    “Kabarnya kepalanya di jahit sekitar tiga jahitan, Awalnya S membenturkan kepalanya lalu berkata kesakitan. Pertama dia memukulkan palu ke kepalanya pelan pas beberapa kali tiba-tiba kebablasan,” ungkap teman S yang tidak mau menyebutkan namanya, Jum’at (23/2/2018)

    Dilanjutkannya, alamat rumah S di Jalan trans Eka Bahurui Jalan HM. Arsyad Sampit, setelah kejadian itu S mendapat sekitar tiga jahitan dikepalanya S juga dikabarkan tidak masuk sekolah pada hari ini karena disuruh pemulihan fisik maupun mental nya dulu.

    Sementara itu, Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kotawaringin Timur Forisni Aprilista, mengatakan bahwa sasus itu tidak masuk ke pihaknya.

    “Tapi yang jelas kalau sudah sampai pada tindakan yang begini, si anak memang sangat perlu pengobatan psikiater. Anak ini jiwanya rentan, jadi tidak kuat. Begitu juga pada masalah yang di anggapnya berat atau sangat mengecewakan nya,” kata Forisni saat di konfirmasi.

    Demikiannya, orang tua terutama harus memperhatikan betul dalam pemulihan nya, dan yang terbaik adalah meminta bantuan psikiater untuk pemulihan psikis si anak. Agar kedepannya juga menjadi lebih kuat, istilah zaman now mental baja dan tahan banting.

    (jmy/beritasampit.co.id)