Aksi Teror Hantui Aktivis Pecinta Ulama Di Kota Sampit, SIMAK KISAHNYA

    SAMPIT – Kembali teror meneror di Kota Sampit , Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimantan Tengah (Kalteng) terjadi. Beberapa waktu yang lalu beredar adanya teror pada pemuka agama oleh orang tidak di kenal.

    Kali ini salah satu aktivis sekaligus pecinta para ulama menjadi korban teror oleh orang yang tidak di kenal itu, bahkan di ketahui korban sempat ingin di tabrak serta di senggol menggunakan sebuah mobil double kabin warna abu metalik. Sementara nomor plat dari mobil tersebut tidak di ketahui. Menurut hasil keterangannya mobil tersebut mengunakan knalpot racing dan ban besar.

    Yang menjadi korban teror tersebut ialah H. Abdul Malik Seman (42) warga Jalan Ir H Juanda No. 104. Di ceritakan oleh korban yang biasa di sapa Pak H. Malik kepada beritasampit.co.id saat di bincangi di kediamannya.

    Kejadian teror itu sudah pernah di alaminya sebelumnya, cuman yang ini sungguh membahayakan karena aksi kali ini bisa sampai kepada terancamnya nyawa manusia, pelaku teror ingin menabrak sasaran nya.

    Hal itu terjadi pada pada Hari Kamis (22/2/2018) malam saat dirinya selesai melakukan acara rutin pengajian Rotib Attas di Jalan Delima 10. Majelis AZIZUL MANAL yang rutin di hadiri nya.

    “Setelah acara pengajian itu kami ingin ke rumah mas Tobin salah satu sahabat kami di Jalan Halaban. Saat itu kami rombongan, karena ada sesuatu yang ingin saya ambil, saya memisahkan diri dari rombongan, saya kembali kerumah dulu yang berada di Jalan Ir H Juanda. Ketika saya keluar dari rumah lewat samping langgar Ar-Rahmah, pada saat keluar itu saya melihat sebuah mobil dengan kondisi mesin hidup dan lampu nya menyala, begitu saya lewat gas mobil tersebut di main-mainkan dengan pedal gas yang mengeluarkan suara meraung,” ceritanya.

    Lanjutnya, dengan jarak sekitar 100 meter sambil terus mengamati mobil tersebut lewat kaca spion motor yang ia pakai, dengan persaan aneh yang terasa dalam pengamatan nya mobil tersebut dengan tiba-tiba menancap gas dan langsung mengarah ke dirinya.

    “saya punya perasaan tidak enak lalu langsung mengarahkan motor saya ke pinggir dan stop di atas tanah badan jalan dekat rumah bersalin Bidan Megawati, lalu dengan di sengaja mobil tersebut melakukan aksi berusaha menyengol saya dengan kecepan tinggi yang saat itu posisi saya berada di pinggir jalan,” katanya.

    Atas kejadian tersebut dirinya tidak mengalami luka, namun karena hal tersebut dirinya merasa kaget kenapa ada orang yang menurut pikiran dan juga pengamatan beliu seperti ada yang ingin mencelakakan dirinya atau meneror nya. Setelah itu, mobil yang tidak berhasil ia ketahui nomor platnya itupun langsung melaju kearah Jalan blauran. Tidak sampai di situ.

    Lebih jauh ia menceritakan, saat ia berada tepat di depan warung mie rasa baru, mobil tersebut dengan gas pelan melaju sembari melakukan pengereman sedikit demi sedikit memperhatikan dirinya yang datang dari arah belakang mobil tersebut berjalan.

    Mobil tersebut stop pak H. Malik sambil waspada terus lalu melewati mobil tersbut, saat melewati orang yang di dalam mobil itu membuka kaca mobil nya lalu tertawa nyaring yang di buat-buatnya seperti ingin menunjukan bahwa dia senang melakukan hal itu, menurut pak H Malik dia pun bertatap muka langsung dengan orang itu.

    Beliau berpikir saat itu mau langsung turun menghampiri dirinya masih berpikir bahwa kondisi saat itu dia di posisi sendirian dan tak ada saksi bila terjadi sesuatu, maka dari itu ia lewati lalu lngsung menyelamat kan diri. Karena beliau tahu ada mobil lain yang bersamaan mobil double kabin itu yang barada tepat balakang nya.

    Atas peristiwa tersebut, dirinya merasa sedang di teror, sebab beberapa akhir ini ia aktif dalam kegiatan ke agamaan di Kota Sampit dan masuk dalam kegiatan-kegiatan bela ulama yang lagi hot saat ini.

    “Saya tidak tahu indikasi khususnya atas kejadian yang saya alami kemarin itu, ini merupakan kali keduanya saya mendapatkan aksi teror. Namun beberapa minggu yang lalu ada satu orang yang mengikuti saya memakai baju singlet mengunakan kendaraan motor metic mengikuti saya ke arah jalan gatot subroto dan mengawasi saya samapai selesai melaksanakan sholat subuh di salah satu mushola yang ada di jalan gatot subro dengan jarak kurang lebih 100 meter dari mushola,” ungkapnya.

    “Kalau ada niat jahat untuk melukai saya, wallahu alam. Pasti orang tersebut akan mendatangi saya. Namun tidak demikian, orang tersebut malah memperhatikan saya dari kejauhan. Ini sepertinya memang aksi teror, sementara indikasi dari aksi teror itu saya kurang tahu dan tidak berani berkomentar,” tutupnya.

    (im/beritasampit.co.id).