“PETI” Jika Kembali Melakukan Diberikan Tindakan Tegas, Kapolres Bantah Ada Oknum Anggota Terlibat

    KASONGAN – Kapolres Katingan AKBP Ivan Adityas Nugraha S.I.K menegaskan, bagi masyarakat yang melakukan Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) di Daerah Aliran Sungai (DAS) Katingan, diharapkan agar tidak main kucing-kucingan dengan petugas kepolisian.

    Jika melakukan kembali akan dilakukan tindakan-tindakan yang lebih keras terhadap para penambang. Pasalnya sudah diberikan sosialisasi agar tidak melakukan illegal mining dan tidak menutup alur lalu lintas sungai tersebut.

    “Kami harapkan juga, jangan ada main kucing-kucingan. ketika ada petugas mereka lari, dan ketika tidak ada petugas mereka balik lagi ketempat penambang di DAS Katingan. Karena petugas kami, tidak setiap saat atau stanby 24 jam menunggu sungai disitu,” ucapnya.

    Dirinya berharap masyarakat sadar akan larangan Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) di Daerah Aliran Sungai (DAS) Katingan.

    “Kalau nyatanya mereka balik dan balik lagi, mungkin akan dilakukan tindakan-tindakan yang lebih keras yang akan kami terapkan kepada penambang tanpa ijin itu,” tegas Kapolres Katingan, AKBP Ivan Adityas Nugraha, kepada beritasampit.co.id, Selasa (27/2/2018).

    Lanjutnya menambahkan, pihaknya juga selalu memberikan pemahaman melalui sosialiasi terhadap penambang. Karna salah satu dampak buruknya adalah pencemaran sungai, terjadinya pendangkalan sungai dan lain-lainnya.

    “Kita sudah melakukan pencegahan salah satunya sosialisasi terhadap ilegal mining yang berupa ponton-ponton yang berada di sungai katingan, dan kita kumpulkan para masyarakat yang melakukan penambang ilegal dan diberikan pemahaman agar tidak menambang lagi diwilayah daerah katingan khususnya di daerah Kecamatan Pulau Malan, yang paling banyak sekali sampai 200 Ponton,” ungkapnya.

    Ketika di tanya? Bahwa menurut informasi yang beredar dari masyarakat terkait PETI di DAS Katingan maupun yang mengunakan alat berat itu ada oknum TNI yang terlibat.

    Dirinya mengatakan, sampai sekarang belum ada keterlibatan oknum yang mengatasnamakan atau membeking penambang tersebut.

    “Sampai saat ini belum ada yah, terkait keterlibatan-keterlibatan oknum anggota. Mungkin itu mengatasnamakan atau membeking atas nama oknum-oknum saat kita telusuri tidak ada,”pungkasnya.

    (ar/beritasampit.co.id)