SAMPIT – Bagi pembudidaya atau parara pemilik rumah burung walet pastinya gembira dengan harga sarang yang kian naik dalam sepekan belakangan ini.
Naiknya harga sarang burung walet tersebut, tentu saja dibarengi dengan kwalitas bentuk sarang yang baik dan bagus.Tidak kwalitas sarang stok lama yang warnanya telah berubah.
Hal itu diungkapkan Upi warga Kelurahan Basirih Hilir yang mengatakan, bahwa saat ini pembeli atau pengumpul sarang burung walet yang ada di wilayah Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS), Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), mulai membeli dengan harga yang mengembirakan karena Kisaran harga yang pembeli tawarkan lumayan mengiurkan para petani pemilik rumah burung tersebut sebab terbilang tinghi.
“Harga sarang walet di pasaran bagus. Dan ada yang memesan dengan harga Rp 13 juta per kilogramnya,”kata Upi, Kamis (01/3/2018).
Menurutnya (Upi), naiknya harga sarang di Samuda dan sekitarnya disebabkan permintaan sarang walet cukup tinggi dari penampung besar di pulau Jawa.
Mungkin juga, menurut Upi lagi. Mahalnya harga sarang burung walet lantaran karena kosongnya stok sarang walet saat ini.
Sehingha barang yang menipis untuk di ekspor ke luar Negeri seperti Tiongkok sebagai negara pengkonsumsi terbesar sarang walet saat ini menjadi pemicu kebaikan tersebut.
Sehingga pula permintaan akan sarang burung walet di daerah yakni Kotim secara keseluruhan menjadi meningkat.
” Sebelumnya harga hanya berkisaran Rp 11 juta hingga Rp 12 juta saja. Sekarang harga cukup menggembirakan. Ada pembeli yang datang mematok dengan harga loncong Rp 13 juta perkilogramnya,” ujarnya terseyum.
Naiknya harga sarang walet di pasaran Samuda dan sekitarnya membuat para petani walet tersenyum serta menambah semangat mengelola rumah burung miliknya.
Karena hasil pembudidayaan membuat para pemilik gedung walet tersenyum lebar dengan harga sekarang.
” Rencana Minggu ini saya juga mau memetik sarang burung waletnya,” katanya sumringah sambil menutup pembicaraan
(mar/beritasampit.co.id)
