KJH Pulpis Peduli Lahan Gambut

    PULANG PISAU – Ancaman lahan gambut yang kerap terbakar pada musim kemarau rupanya memantik Komunitas Jurnalis Harian ( KJH) Pulang Pisau untuk membuat kegiatan diskusi berbasis lingkungan, Jumat (2/3/2018) di Aula Bappedalitbang kabupaten setempat.

    Hadir pada acara diskusi itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pulpis, Wartony, Sekretaris badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Pulang Pisau, Rudi Purwadi dan Akademisi Universitas Palangkaraya (Unpar), Aswin Usup.

    Asisten I Pemda Pulang Pisau, Tiswanda mengatakan, pihaknya mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Komunitas Jurnalis Harian (KJH) ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat baik sekali dalam upaya pengkajian kembali terkait masalah lahan gambut dan tentang upaya yang dilakukan berbagai pihaknya nantinya menghadapi Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

    Dimana, lanjut Tiswanda, telah diketahui bersama lahan gambut di wilayah Kalteng secara umum dan Pulpis secara khususnya merupakan salah satu daerah yang lahan gambutnya cukup besar. Maka dari itu dengan adanya diskusi semacam ini tentunya akan menambah wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat tentang lahan gambut dan segala bentuk kemanfaatkan dan tata cara kelolanya yang baik seperti apa.

    “Yang pastinya kami akan selalu mensupport kagiatan semacam ini, dan semoga komunitas KJH ini akan selalu eksis dan dapat memberikan ide dan terobosan baru yang manfaatnya baik bagi masyarakat dan terlebih lagi untuk pemerintah,” ucapnya, sembari membuka secara resmi kegiatan diskusi lingkungan oleh pihak KJH Pulpis.

    Sementara itu, Sekretaris BPBD Pulpis, Rudi Purwadi, mengatakan, bahwa pihaknya juga sangat mendukung kegiatan yang dilaksanakan KJH ini. Mengingat, lanjutnya, jarang-jarang ada komunitas media yang menjadi fasilitator membahas tentang lahan gambut.

    “Kegiatan Diskusi yang di gelar Kjh ini sangat bagus, bahkan jarang-jarang ada komunitas media yang menggelar giat membahas tentang lahan gambut. Kita ketahui bersama untuk kondisi lahan kita sendiri, potensi kebakaran masih cukup tinggi karena didominasi lahan gambut hampir 60 persen dari luasan yang ada. Sejauh ini upaya pencegahan lahan sudah kita lakukan dengan maksimal, mulai dari pembuatan sekat kanal, sumur bor hingga sosialisasi pada masyarakat,” ujarnya.

    Sedikit ditambahkannya, sebagai solusi lain dari permasalahan lahan gambut, pihaknya sepakat agar bisa dibuat semacam sekolah kaderisasi untuk anak-anak muda atau anak usia sekolah dan mahasiswa yang berorientasi pada lingkungan, termasuk pembelajaran tentang lahan gambut.

    Karena diirinya menyakini, jika terus di geluti maka akan ada karya positif yang di dapat terkait penyelesaian kebakaran di lahan gambut.

    “Tapi seyogyanya permasalahan pencegahan lahan gambut ini harus dilakukan secara bersama, baik dari pemerintah Pusat, Provinsi dan daerah serta melibatkan pihak-pihak yang juga berkompeten di bidangnya,” ungkap Rudi

    Terpisah, Ketua Komunitas Jurnalis Harian (KJH) Pulang Pisau, Bangun Sugito melalui Sekretarisnya, Dedy Sanjaya, terbentuknya komunitas yang di dalamnya tergabung sejumlah awak media dari berbagai media massa harian ini berawal dari rasa kebersamaan dan keakraban sejumlah awak media harian yang pada saat itu selalu bersama dalam melaksanakan tugas jurnalisnya.

    Tidak lama, muncul gagasan dan persepsi yang sama untuk membuat semacam perkumpulan/komunitas saat itu. Hingga pada awal Tahun 2014 lalu terbentuklah komunitas yang dimaksud.

    “Alhamdulillah berkat kekompakan dan kerjasama yang baik dari seluruh anggota komunitas, sampai saat ini KJH masih hidup dan eksis. Alhamdulillah kita juga, dari awak terbentuknya komunitas ini banyak hal yang kita lakukan, salah satunya ialah ikut terlibat langsung kelapangan saat karhutla pada tahun 2015 lalu serta inilah bentuk keperdulian kami,” ungkap Dedy Sanjaya.

    (pra/beritasampit.co.id)