Rendah Peran Perempuan di Kancah Perpolitikan

    JAKARTA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Bambang Soesatyo mengungkapkan sampai saat ini peran serta perempuan dalam kancah perpolitikan masih sangat rendah. Masih banyak perempuan yang enggan terjun ke dunia politik.

    “Di DPR RI, hanya sekitar 97 orang dari 560 anggota dewan yang perempuan. Hal ini menunjukan hanya 17 % keberadaan perempuan sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI periode 2014-2019,” kata Bamsoet.

    Pada Rakernas Srikandi Pemuda Pancasila yang juga dihadiri oleh Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto S Soemarno dan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Sabtu (3/3)l/2018).

    Bamsoet mengingatkan hingga kini perhatian terhadap kaum perempuan masih lemah. Kaum perempuan banyak mengalami ketimpangan di bidang pendidikan, sosial, politik dan ekonomi.

    “Kinerja Srikandi Pemuda Pancasila yang mengkhususkan permasalahan kaum perempuan, harus mampu menjawab ketimpangan gender yang terjadi sampai saat ini,” ujarnya.

    Dia berharap agar Srikandi Pemuda Pancasila memenuhi kuota perempuan 30% pada setiap Partai Politik yang berlaga di Pemilu mendatang. Srikandi Pemuda Pancasila harus mampu memberi warna tersendiri ditengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.

    “Saya menghimbau kepada seluruh anggota Srikandi Pemuda Pancasila untuk dapat mengimplementasikan peran dan tanggung jawab di tengah dinamika kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Penuhi kuota perempuan 30 persen di setiap Parpol yang ada. Tunjukkan Srikandi Pemuda Pancasila bisa berbuat banyak bagi bangsa dan negara,” ucap Bamsoet.

    Dia mengingatkan hingga kini perhatian terhadap kaum perempuan masih lemah. Kaum perempuan banyak mengalami ketimpangan di bidang pendidikan, sosial, politik dan ekonomi.

    “Kinerja Srikandi Pemuda Pancasila yang mengkhususkan permasalahan kaum perempuan, harus mampu menjawab ketimpangan gender yang terjadi sampai saat ini,” katanya.

    Srikandi Pemuda Pancasila mampu meningkatkan kemampuan kepada kaum ibu dan perempuan, semisal dengan memberikan berbagai pelatihan.

    “Melalui pelatihan-pelatihan tersebut, kita harapkan kaum ibu dan perempuan dapat mandiri untuk memenuhi ekonominya,” ujarnya.

    Ditekankan, pembangunan ekonomi bagi perempuan dan anak di daerah tidak kalah penting untuk menjadi sasaran Srikandi Pemuda Pancasila. Terlebih, saat ini cabang Srikandi Pemuda Pancasila sudah sampai pelosok negeri ini.

    “Masih banyak permasalahan sosial yang menjadi fokus di daerah-daerah, antara lain Narkoba, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Mudah-mudahan Srikandi Pemuda Pancasila mampu menjalankan berbagai misi sosial dalam menangani persoalan kemasyarakatan yang ada di seluruh Indonesia,” tegasnya.

    (jan/beritaspit.co.id)