Melihat Geliat Kreatifitas Karya Seni Dari Getah Nyatu Asli Kalimantan

    Oleh: Ahmad Prianto Rifansyah (Wartawan Media Online Berita Sampit)

    Kalimantan merupakan wilayah tropis yang memiliki kekayaan alam yang sangat luar biasa, beragam tumbuhan hidup di daerah ini, salah satunya pohon nyatu jenis tanaman eksotis yang hanya kebanyakan tumbuh di dua daerah, yaitu Kabupaten Pangkalan Bun dan Kecamatan Bukit Tengkiling, Kota Palangka Raya.

    Dari pohon nyatu inilah menghasilkan sebuah Getah Nyatu yang digunakan para seniman Kalimantan Tengah memunculkan kerajinan tangan bernilai seni dan berdaya jual tinggi.

    Suku Dayak Kalimantan memang sudah terkenal dengan beragam kerajinan tangannya salah satu kerajinan tangan yang sekarang mulai dilupakan adalah kejinan tangan dari getah nyatu yang hasilnya begitu fantastik sebut saja miniatur Banama Tingang (sejenis Perahu).

    Seperti yang lakukan Ahmad Destian terlihat santai saat tangannya menyentuh air panas yang berada dalam penanak nasi. Dia terlihat sudah terbiasa dengan suhu panas air tersebut.

    Pria berusia seperempat abad yang merupakan warga binaan salah satu Rutan (Rumah Tahanan) di Palangka Raya ini adalah pembuat karya seni yang berbahan dasar getah Nyatu.

    Saat itu dia sedang merebus getah Nyatu dalam air agar teksturnya menjadi lemah dan mudah dibentuk menjadi berbagai motif yang di inginkan.

    “Saya mulai dari tahun 2016 menggeluti kerajinan membuat berbagai macam karya seni berbahan dasar getah nyatu, salah satunya adalah miniatur Banama Tingang (sejenis Perahu)” ucapnya kepada wartawan beritasampit.co.id pada Minggu (11/3/2018) di Arena Pameran Tamanggung Tilung, Palangka Raya.

    Destian menjelaskan sebelum getah Nyatu di rebus dalam air, terlebih dahulu diberikan semacam pewarna tekstil sesuai dengan yang diinginkan. Setelah itu barulah direbus selama satu hingga dua jam barulah getah nyatu mulai dibentuk.

    Setelah itu mulailah getah Nyatu dipotong, sebagian ada yang digiling hingga pipih dan direkatkan satu dengan yang lainnya. Untuk membuat satu buah miniatur Banama Tingang perlu waktu hingga tiga hari.

    Durasi waktu cukup lama memang karena pembuatannya yang masih manual, selain itu langkah yang paling sulit adalah membuat motif dan ukiran pada karya seni tersebut.
    Selain bahan getah Nyatu yang sulit di dapat, prosesnya yang juga cukup lama, inilah yang membuat nilai karya seni ini akhirnya harganya tidak main-main.

    Bayangkan saja untuk satu buah miniatur Banama Tingang yang ukuran tidak lebih besar dari Handphone biasa, penikmat seni ini harus rela mengeluarkan isi dompet yang lumayan Rp. 50.000,- sedangkan miniatur Batang Garing ukuran sedang per-buah seharga Rp. 400.000,- dan yang paling mahal Banama Tingang ukuran sedang dilengkapi dengan figura seharga Rp. 1.000.000,- .

    (Apr/beritasampit.co.id)

    Editor: MAULANA KAWIT