Kepala Diskominfo Katingan : Semua Pihak Harus Berikan Pemahaman Bahaya Tentang Berita Hoax

    KASONGAN – Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Ir. Harun MSI, minta kepada semua pihak, baik orangtua, tenaga pendidik, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda agar memberikan pemahaman tentang bahaya berita tidak benar (hoax).

    Memang dirinya menyadari yang namanya berkomunikasi melalui dunia maya, baik dalam bentuk visual maupun melalui tulisan merupakan salah satu sarana tercepat dan termurah di zaman millenial ini.Sehingga akan merasa ketinggalan zaman jika kita tidak mengikutinya.

    Pemahaman-pemahaman yang diberikan kepada putra-putrinya dan masyarakat pada umumnya menurutnya tentang tulisan atau berita yang tidak benar (hoax), yang dapat membuat seseorang tidak senang (komplen) atau merugikan orang lain.

    “Karena, jika hal itu terjadi maka si pembuat informasi atau berita hoax bisa dikenakan pidana,” terang Hasrun, Kamis (15/3/2018).

    Pemahaman dimaksud, menurutnya jika melalui sekolah, para tenaga pendidik (gurunya) bisa mensosialisasikannya ketika anak didiknya belajar di Sekolah.

    Kalau melalui tokoh agama, bisa melalui khotbah di Masjid bagi yang beragama Islam, melalui Gereja bagi yang beragama Kristen dan melalui Balai bagi yanag beragama Hindu Kaharingan.

    “Maksudnya pengkhutbah diminta bisa menyisipkan sebagian dari khutbahnya tentang bahaya hoax dimaksud,” jelasnya.

    Sedangkan kepada anak pelajar dan masyarakat umum, jika memang ada
    yang ingin disampaikan tapi merasa sanksi untuk disampaikan ke media sosial (medsos) baik di Facebook, Tweeter, WA maupun di medsos lainnya, dirinya menyarankan sebaiknya dibatalkan saja.

    Tapi jika memang ingin disampaikan juga, sebaiknya konsultasikan dulu dengan yang lebih tahu atau langsung ke orang yang lebih mengerti tentang dunia ilmu teknologi. Begitu pula ketika kita menerima berita yang belum tentu kebenarannya dari seseorang yang telah mengirim ke akun kita.

    Menurutnya lebih baik diacuhkan atau dihapus saja. “Ini semua untuk mengantisipasi diri kita sendiri,” tegas mantan kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perhubungan (PUPRP) Kabupaten Katingan ini.

    (ar/beritasampit.co.id)

    Editor: MAULANA KAWIT