“AWAS ADA TILANG!!” Jadi Momok Masyarakat Dimusim Giat Operasi Tertib Lalulintas

    OPINI : Maman Wiharja (Wartawab Beritasampit.co.id).

    “Awas Ada Tilang”, telah lama jadi momok pembicaraan masyarakat,yang sering dilontarkan dimusim kegiatan operasi ketertiban lalulintas yang di gelar di seluruh Polres/Polresta di Indonesia, termasuk di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).

    Pengamatan penulis, pembicaraan “Awas Ada Tilang”, dilontarkannya hampir oleh semua kalangan masyarakat, mulai dari para orang tua, disaat musim giat operasi tertib lantas, mereka sering melontarkan kepada anak-anaknya.

    ”Awas nak Ada Tilang”, hati-hati dijalan. Dan kendaraannya, periksa jangan sampai tidak lengkap, misal kaca spionnya harus di pasang. Dan jangan lupa pakai helm. Tapi ada pula tatkala orangutanya lagi galau, dengan nada membentak kepada anaknya, ”Sudah diperingatkan, awas ada tilang. Tapi kamu kena juga ditilang, karena lupa motormu tidak pakai kaca spoin”.

    Begitu pula para Guru disekolah, khususnya di SMP dan SMA sederajat, pada saat bertemu, mengatakan kepada muridnya, anak-anak ”Awas Ada Tilang”, sekarangkan lagi banyak operasi di jalan. Lengkapi yah.. surat-surat kendaraannya dan jangan lupa menggunakan helm.

    Begitu pula sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN), diruangan kantornya banyak berkomentar, kepada rekan-rekannya “Awas Ada Tilang”, barusan saya kena tilang, karena sepeda motor tidak pakai kaca spion.

    Juga para pedagang di pasar, termasuk tukang baso pentol yang pakai motor, tidak luput saling tegur sapa dengan teman-temannya melontarkan, ”Awas Ada Tilang”.

    Pengamatan penulis, “Awas Ada Tilang”, yang menjadi momok pembicaraan dikalangan masyarakat,pada setiap musim operasi tertib lantas, telah menjadi ‘fenomena’ yang lumrah tapi ‘luar biasa’, maknanya,karena tujuannya untuk mengingatkan.

    Namun terkadang ada pula sejumlah masyarakat, yang melontarkan kalimat “Awas Ada Tilang”, disaat giat operasi lantas sepertinya cenderung ketakutan, bak sebuah ‘peringatan’ yang ‘menakutkan’.

    Tentu saja menakutkan, karena mereka (si pengendara) bisa jadi, saat membawa kendaraan tidak punya SIM dan STNK.Atau kendaraannya ‘bodong’, bahkan tidak pakai kaca spion dll.

    Padahal pengataman penulis, operasi Keselamatan Telabang yang di programkan POLRI sejak dulu. Bukan untuk menakut-nakuti masyarakat,tapi tujuannya UNTUK KESELAMATAN KITA SEMUA.

    Menurut sumber dari PT. Jasa Raharja,menyebutkan dalam satu hari ada 1 juta insiden atau 2,76 persen terjadi laka lantas di Indonesia, korbannya usia produktif 15 sampai 19 tahun.

    Kalau kita lengah sedikit saja, tidak ada peringatan dari POLRI dan Instansi lainnya, maka ancaman lakalantas akan menjadi Momok yang menakutkan. Sebab, kejadian laka lantas di Indonesia, paling tinggi sedunia.

    Untuk itu, saran penulis dengan adanya operasi Keselamatan Telabang 2018 dan Telabang lainnya ditahun-tahu yang akan datang, mari kita dukung dengan satu jawaban,”Hati-Hati Berlalulitnas dan Patuhi Semua Rambu-Rambu dan Peraturan Lalulintas”. Semoga.

    (Maman Wiharja/beritasampit.co.id).