Pemuda Asal Samuda Diduga Tenggelam, Begini Ceritanya?

    SAMPIT – Rahman (33) warga desa Jaya Kelapa, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS), Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diduga terjatuh dari perahu yang digunakan para nelayan.

    Awalnya diketahui Rahman tidur dikamar yang biasanya digunakan untuk beristirahat para nelayan, ketika salah satu temanya mencoba memanggil korban tidak nampak terlihat dalam kamarnya.

    “Sebelumnya sekitar jam 03.00 dini hari. Saya terbangun memompa air perahu. Sedangkan Rahman masih ada aja tidur dikamar perahu bersama temannya Sukri,” kata Rauf salah satu teman perahunya.

    Lanjutnya, diduga korban tenggelam hal tersebut dibuktikan ketika barang milik korban masih ada “Setelah kami melihat Rahman tidak ada di dalam kamar perahu. Saya langsung ke rumah orang tuanya mencoba mencari korban, ternyata tidak ada. Sedang HP-nya serta sandal yang sering dipakainya masih ada,” bebernya.

    Menurut orang tua korban anaknya (Rahman) memang tidak bisa berenang, dan memiliki sedikit keterbelakangan mental.

    Rahman dikenal sebagai pemuda yang senang bergaul dengan siapa saja di kampung ini, bahkan dirinya tak punya musuh satupun, apalagi anak ini tak pernah mengganggu orang. “Saya yakin anak Saya terjatuh ke sungai ini,” katanya pasrah kepada wartawan beritasampit.co.id

    Sementara itu, Kepala desa Jaya Kelapa, Ardianti membenarkan, anak dari warganya yang berada di RT 3 sedang dalam pencarian pihak warga masyarakat mulai pagi tadi.

    “Kita mendapat kabar pagi tadi sekitar pukul 07. 00 pagi. Pencarian korban terus dilakukan. Kita sudah melaporkan kepada pihak terkait yakni Ditpolairud Samuda dan Polsek Jaya Karya Samuda. Sekitar pukul 09. 00 pagi, kita memberitahukan kehilangan warga yang diduga tercebur ke sungai Mentaya,” katanya.

    Ditambahkannya, pihak aparat sudah datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) beserta warga masyarakat terus mencari korban yang diduga tenggelam dengan menggunakan peralatan seadanya.

    Dari informasi yang dihimpun beritasampit.co.id terdapa empat buah perahu untuk mencari korban. Hingga berita ini diturunkan pihak proses pencarian masih terus dilakukan

    (mar/berita Sampit.co.id).

    Editor: MAULANA KAWIT