Harga Cabai di Seruyan Meroket Hingga Rp90 Ribu Per Kilogram

    SERUYAN – Harga cabai rawit merah di sejumlah pasar tradisional di Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan, naik dari Rp. 50 ribu per kilogram menjadi Rp. 90 ribu per kilogram.

    Hal tersebut disampaikan salah satu pedagang Pasar Sayur dan Ikan (SAIK) Risa (28) di Kuala Pembuang.

    “Kenaikan harga cabai rawit merah sudah terjadi minggu terakhir,” katanya. Rabu (21/3/18)

    Ia menjelaskan, naiknya harga cabai rawit karena kurangnya pasokan dari petani lokal sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan pasar, sementara cabai dan sejumlah komoditas lain yang berasal dari Pulau Jawa tidak bisa dipasok karena kapal pengangkut barang terkendala gelombang dan cuaca.

    Sebagai alternatif akhirnya pedagang meminta pasokan cabai dari Kabupaten lain, salah satunya dari Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur dengan harga yang lebih tinggi.

    “Kita terpaksa menjual cabai dengan harga tinggi, karena cabai yang dipasok dari Sampit harganya sudah tinggi, yakni Rp. 80 ribu per kilogram,” katanya.

    Dirinya mengaku kenaikan harga cabai rawit ini berdampak langsung terhadap permintaan dan pendapatan para pedagang yang mengalami penurunan.

    “Karena harganya yang mahal, maka yang membeli pun tidak banyak, dan cabai kita jual eceran dengan harga Rp. 10 ribu per ons,” katanya.

    Lanjutnya, kenaikan harga seperti ini sudah biasa terjadi ketika pasokan dari Pulau Jawa minim dan harganya juga cukup tinggi terpaksa harga jual di pasar juga tinggi. Bahkan tahun 2017 lalu, harga cabai naik hingga Rp. 150 ribu per kilogramnya.

    (rdi/beritasampit.co.id)

    Editor: MAULANA KAWIT