Banjarmasin Salah Satu Kota Anak Usia Muda mudah Beli Rokok

    JAKARTA – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo merespon soal anak usai muda menjangkau rokok karena harga dijual murah mulai Rp600 sampai Rp.1.000 di 10 kota termasuk di Banjarmasin, Kalsel, Tangerang Selatan, Bekasi dan Semarang.

    “Ini hasil survei Yayasan Lentera Anak pada Oktober 2j017. Semestinya harga rokok itu tidak mudah dijangkau oleh anak-anak, mengingat prevalensi perokok muda semakin tinggi. Kita dari DPR meminta kepada Komisi IV, Komisi VI, Komisi IX dan Komisi XI mendorong pemerintah agar rokok itu tidak mudah beredar sampai ke anak-anak,” kata Bamsoet panggilan akrab Bambang saat mengomentari perkembangan saat ini, Jumat (23/3):

    Diingatkannya sebanyak 75,7 persen perokok mulai merokok sebelum usia 19 tahun yang jumlahnya mencapai 16,4 juta, dan sudah bergeser ke kelompok usia 10-14 tahun, dalam kurun waktu 10 tahun ini tren nya meningkat dua kali lipat.

    Pemerintah harus melakukan kajian secara serius dampak sosial dan ekonomi dari kenaikan tarif cukai dan harga rokok, guna membangun argumen logis bahwa kenaikan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya rokok bagi kesehatan, sambungnya.

    Jauhkan Iklan Rokok dari Sekolah
    Komisi IX DPR harus mendorong Kementerian Kesehatan (Kemenkes) didampingi Pemerintah Daerah (Pemda) untuk melakukan pelarangan iklan rokok di sekitar sekolah-sekolah sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 109 tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif.

    Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan, guna mencapai kota layak anak, mengingat hasil survei Yayasan Lentera Anak menyebut 85 persen sekolah di satu kota telah terpapar iklan rokok.

    Bamsoet lebih tegas lagi meminta Komisi IX DPR dan Komisi X DPR mendorong Kemenkes dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk secara gencar melakukan edukasi ke sekolah-sekolah tentang bahaya rokok yang berpotensi mengarah terhadap penyalahgunaan narkotika, terutama ke Sekolah Dasar (SD), mengingat perokok muda berusia 10-14 tahun sudah mencapai 10 persen.

    “Kepada masyarakat, terutama orangtua untuk berperan aktif dengan memberikan contoh nyata dan selalu mengawasi anak-anak dari pengaruh lingkungan sekitar serta mendorong anak untuk melakukan kegiatan yang positif,” jelasnya.

    (jan/beritasampit.co.id)

    Editor: MAULANA KAWIT