Pengrajin Anyaman Rotan Dilatih Gunakan Tekhnologi Industri

    KUALA KAPUAS – Untuk menumbuh kembangkan industri kecil menengah, khususnya sektor kerajinan rotan, Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Kabupaten Kapuas menggelar pelatihan kerajinan anyaman rotan berbasis tekhnologi industri, di Aula Kantor Disdagperinkop setempat, Kamis (22/3/2018).

    Pelatihan yang dibuka Kepala Bidang Perindustrian Disdagperinkop dan UKM Kapuas, Ferdinan Junarko, diikuti sejumlah pengrajin rotan di Kapuas.

    Dalam sambutan Kepala Disdagperinkop dan UKM Kapuas, H Suparman, yang dibacakan Ferdinan, mengungkapkan, bahwa pelatihan yang digelar ini merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam membantu industri kecil menengah, khususnya di sektor kerajinan, maka perlu bimbingan dan pembinaan bagi pengusaha UKM dalam bentuk pelatihan.

    “Pelatihan pengembangan kreativitas anyaman rotan yang kita laksanakan ini diharapkan dapat menjadi pemicu persaingan dengan daerah lain, bahkan negara luar, untuk dapat lebih meningkatkan usahanya sehingga tercapai tujuan yang diharapkan bersama,” ucapnya.

    Lanjut Ferdinan, sesuai dengan intruksi Presiden RI Nomor 6 tahun 2007 tentang kebijakan percepatan pembangunan sektor riil dan pemberdayaan UMKM, maka Menteri Perindustrian melalui Permen Perindustrian Nomor 78/M-IND/Per/9/2007 telah menetapkan peningkatan efektivitas pengembangan industri kecil dan menengah yang didukung kembali melalui UU Nomor 3 Tahun 2014 tentang perindustrian.

    “Sektor industri yang terus berkembang dan dikembangkan sesuai dengan kompetensi inti industri selain sektor agro, adalah sektor industri kerajinan, dimana Kabupaten Kapuas merupakan kabupaten yang terkenal dengan produk kerajinan seperti anyaman rotan dan purun, furniture dari kayu serta kerajinan getah nyatu,” terangnya.

    Ditambahkan Ferdinan, terselenggaranya pelatihan ini, pihaknya mengucapkan tetima kasih kepada semua pihak, terutama kepada para narasumber yang juga sebagai pelaku usaha sukses disektor kerajinan rotan di Kalteng, yakni Ramince dan Nurhayati.

    “Terima kasih Bu telah bersedia membagi ilmu dan pengalamannya. Untuk itu saya meminta kepada peserta pelatihan agar dapat mengikuti pelatihan ini dengan lebih serius. Karena pelatihan ini adalah bekal keahlian di dalam memproduksi kerajinan anyaman rotan, dengan menggunakan peralatan tekhnologi untuk nantinya mampu diterima di pasaran,” pungkas Ferdinan.

    (irfan/beritasampit.co.id)