Pjs Bupati Katingan Lakukan Safari Dharma Santi di Desa Tewang Kadamba

    KASONGAN – Pemerintah Kabupaten Katingan laksanakan Safari Dharma Santi di 13 wilayah kecamatan, salah satunya di Desa Tewang Kadamba, Kecamatan Katingan Hilir, pada Jumat ( 23/3/2018) sore.

    Safari ini yang dipimpin langsung oleh Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Katingan, Drs. Suhaemi dan diikuti oleh sejumlah kepala Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD), anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan, Forum

    Koordinasi Perangkat Daerah (FKPD) serta puluhan masyarakat setempat tersebut, merupakan agenda rutin yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Katingan setiap tahunnya.

    “Pelaksanaan Safari Dharma Santi merupakan agenda rutin yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Katingan setempat setiap tahunnya, seperti juga Safari Ramadhan di bulan Ramadan dan Safari Natal menjelang hari Natal,” terang Pjs. Bupato Katingan, Drs. Suhaemi.

    Sebagaimana diketahui, menurutnya, bahwa hari raya Nyepi tahun baru saka 1940 tahun 2018, dengan tema “Melalui Catur Brata Penyepian, Kita Tingkatkan Solidaritas Sebagai Perekat Keberagaman Dalam Menjaga NKRI”. Dimana umat Hindu Kaharingan di Kabupaten Katingan melaksanakan Nyepi untuk membersihkan diri serta fikiran dan meningkatkan Bhakti serta berserah diri kepada yang Maha Pencipta, yaitu Ranying Hattala Langit RajaTuntung Matan Andau.

    “Semoga umat Hindu Kaharingan selalu mendapat hidayah dan ridho serta dapat

    meningkatkan keimanan dan bhakti kepada Raying Hattala Langit,” ucapnya.

    Selanjutnya, dalam kesempatan itu pula dirinya menghimbau kepada umat

    Hindu Kaharingan di bumi Penyang Hinje Simpei ini agar meningkatkan peran serta untuk membangun Kabupaten yang kita cintai ini bersama-sama Pemerintah Kabupaten Katingan, melalui semangat dan iman yang kuat serta percaya atas kuasa Ranying Hattala, Tuhan yang Maha Esa.

    Kemudian, di akhir dari sambutannya, dirinya juga mengajak kepada tokoh agama dan pemimpin umat agar selalu melakukan bimbingan dan pembinaan serta menghindarkan umatnya dari segala tindakan yang tidak terpuji. Kemudian, turut berjuang tiada hentinya untuk membuat umatnya dalam kehidupan yang teduh, harmonis dan seimbang.

    Jika terjadi kesalah-pahaman dan perbedaan pendapat dalam kehidupan

    bermasyarakat, dirinya juga mengajak kepada masyarakat agar menyelesaikannya dengan mengedepankan dialog, musyawarah dan mufakat. “Jangan kita membiasakannya dengan kekerasan,” ajaknya.

    (ar/beritasampit.co.id)