Dukung Earth Hour, Masyarakat Indonesia di imbau lakukan hal ini

    Dalam rangka mendukung sepenuhnya aksi sukarela Global Earth Hour, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rebuplik Indonesia, menghimbau seluruh komponen masyarakat indonesia untuk berpartisipasi aktif melalui aksi nyata, yaitu dengan mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak terpakai pada Sabtu 24 Maret 2018, sekitar pukul 20.30 – 21.30 Wib malam.

    Hal ini tidak lain sebagai tanda penghemat energi dan sekaligus membangun dan mewujudkan gaya hidup hemat energi.

    Surat himbauan yang ditanda tanggani oleh Sekretaris Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutan RI, Dr.Ir Bambang Hengroyono, MM ini, tertuju kepada Pimpinan Kementrian dan Lembaga dan para pejabat pemerintahan, baik di Pusat maupun di seluruh Indonesia.

    Kemudian, kepada Pimpinan Lembaga Legislatif, Pimpinan Korporasi dan tokoh-tokoh masyarakat, bahkan. Hingga tingkat RT/RW diseluruh indonesia.

    Maka terkait hal juga, diharapkan dapat mensosialisasikan gerakan nasional dan global ini dengan sebaik-baiknya. Sehingga semua masyarakat dapat mensukseskan gerakan Earth Hour Global ini untuk penghormatan terhadap bumi ini, untuk membangun gaya hidup baru dan untuk peradaban baru.

    Perlu kita ketahui, manfaat yang didapat jika kita melakukan efisiensi energi listrik lewat Earth Hour (Jam Bumi)?.

    Bahwa mayoritas energi listrik yang kita nikmati masih dihasilkan dari pembakaran sumber daya yang tidak terbarukan (minyak bumi dan batu bara).

    Padahal, kita tahu bahwa ketersediaan bahan bakar tersebut semakin menipis dan dampak pembakarannya pun menghasilkan emisi yang mempercepat laju pemanasan global.

    Maka, untuk menghindari kerugian yang lebih luas akibat pemanasan global, ada dua cara yang bisa kita lakukan, yaitu efisiensi energi dan konversi energi ke sumber-sumber terbarukan. Earth Hour merupakan salah satu wujud efisiensi energi yang bisa dilakukan semua orang secara sederhana.

    Bayangkan, kalau 10% warga indonesia saja melakukan penghematan listrik saat Earth Hour, energi yang dihemat bisa bermanfaat memenuhi kebutuhan listrik di 900 desa dan menyediakan oksigen bagi 534 orang.

    Kalau selama ini kita yang menghirup napas di bumi, bisa dibilang Earth Hour adalah momen yang kita berikan kepada bumi untuk bernapas sejenak dari tekanan-tekanan yang kita hasilkan. Hal kecil, jika dilakukan bersama-sama, akan besar manfaatnya. Inilah Earth Hour, upaya kita yang paling sederhana untuk menyelamatkan Bumi.

    Kemudian, Apa sih Beda Earth Hour dengan kampanye penghematan energi lainnya ?.

    Earth Hour ini merupakan gerakan penyadaran perubahan gaya hidup ramah lingkungan yang dilakukan secara Global dengan menggunakan sign-up di website sebagai alat ukurnya.

    Mengapa harus mematikan lampu , bukan tidak menggunakan kendaraan bermotor atau lainnya?

    Mematikan lampu merupakan salah satu hal kecil yang berdampak besar yang dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, dari golongan suku, agama, ras, usia, dan jenis kelamin apapun. Dengan mematikan lampu dan alat elektronik lainnya yang tidak terpakai, kita sudah berpartisipasi untuk menghemat energi dan menyelamatkan lingkungan.

    Maka oleh sebab itu, mengenai Earth Hour adalah Earth Hour = black out / mati lampu PLN. Earth Hour tidak sama dengan mati lampu dari PLN. Karena Earth Hour merupakan sebuah gerakan penghematan energi yang dilakukan individu secara sukarela dengan tujuan untuk mengubah gaya hidup. Nah mungkin ini sedikit pengetahui yang penulis sampaikan, semoga bermanfaat untuk anda.

    (ar/beritasampit.co.id)