KASONGAN – Sekitar satu bulan lagi, siswa dan siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di seluruh Indonesia akan mengakhiri masa pendidikannya, dengan mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional di masing-masing sekolahnya, termasuk juga SMA/SMK dan sederajat di Kabupaten Katingan. Kemudian, memperoleh kelulusan.
“Dengan kelulusannya nanti, diharapkan semua alumni tidak hanya berhenti sampai di situ saja, tapi diharap melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Misalnya ke Universitas atau ke perguruan tinggi baik negeri maupun swasta,” terang Karyadi, Wakil Ketua komisi I Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan membidangi hukum dan pendidikan, Sabtu (24/3/2018).
Oleh sebab itulah, menurutnya, di jaman sekarang ini, persaingan untuk menjadi pekerja/karyawan baik di Aparatur Sipil Negara (ASN) dan perusahaan swasta serta di Perbankan tidak cukup hanya mengandalkan ijazah SMA saja.
Hal ini terbukti saat dibukanya lowongan pekerjaan menjadi ASN. Karena, syarat khusus yang diminta pertama kali adalah mengantongi ijazah Starta (S-1). “Sedangkan bagi yang hanya mengantongi ijazah SMA dan sederajat nyaris tak mendapat lowongan di ASN,” ujarnya.
Bahkan, untuk di perusahaan, meski persyaratannya tidak terlalu berat, namun selain memiliki ijazah S-1, juga harus memiliki skill khusus dan ditambah lagi dengan persyaratan lainnya, yaitu menyertakan surat keterangan pengalaman kerja yang dibuktikan dengan surat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara baik-baik dari salah satu perusahaan.
Terkait dengan tempat kuliah atau pendidikan, legislator Partai Demkrat ini mengingatkan kepada para orangtuanya masing-masing, jangan memilih perguruan tinggi terkenal untuk kuliah kalau hanya sekedar memperlihatkan gengsi putra-purtinya, tapi disesuaikan dengan keadaan ekonominya.
Maksudnya, bila kita ingin melanjutkan pendidikan putra-putri, keadaan ekonomi kita hanya cukup di perguran tinggi swasta saja, apa boleh buat.
“Karena, untuk meningkatkan gengsi dan kualitas pendidikan, bukan dinilai dari jauh dan dekatnya tempat kuliah, tapi ditentukan oleh mahasiswa itu sendiri dalam menangkap suatu ilmu,” aku anggota dewan yang sedang menyelesaikan pendidikan doktoralnya (S-3) di Kota Universitas Diponegoro ini.
Selanjutnya, anggota dewan yang juga selaku dosen di Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMP) Kampus II Kasongan ini menyebutkan, salah satu perguruan tinggi yang terdekat dengan akreditasi B adalah di UMP Kampus II Kasongan.
“Fakta membuktikan bahwa alumni di UMP Kampus II Kasongan ini sudah menelorkan beberapa penjabat di Kabupaten berjuluk Bumi Penyang Hinje Simpei ini, seperti Sapta Tjipta kini menjadi ketua KPU Katingan dua priode, Leda Al Muqsith mantan ketua KPU, dan mantan ketua KONI Katingan, Rudi Hartono mantan wakil ketua DPRD Katingan,” pungkasnya.
(ar/beritasampit.co.id)
Editor: MAULANA KAWIT
