Gara-gara Doa Salah Ucap Pelantikan Pimpinan MPR Tak Khusyu

    JAKARTA -Ada yang membuat Sidang Paripurna Pelantikan Wakil Ketua MPR di Gedung DPR, Senin (26/3) tidak khusyu. Hal itu terjadi sewaktu pembaca doa Jazilul Fawaid dihadapan sejumlah pimpinan DPR, MPR dan Menteri Kabinet Kerja, Kerja, Kerja menyebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai Wakil Presiden.

    “Ya Allah berikanlah rahmat dan berkahmu, kekuatan dan kesehatan kepada saudara Wakil Ketua Bapak Ahmad Basarah, Bapak Ahmad Muzani, dan Bapak Abdul Muhaimin Iskandar yang baru saja dilantik sebagai Wakil Presiden, maaf Wakil MPR,” ujar Jazilul.

    Ucapan kalimat terakhir itulah yang membuat seluruh peserta sidang, baik anggota dewan hingga tamu yang mendengarnya, tertawa dan bersorak membuat ruangan sidang di bawah Gedung Kura-kura itu menggema suara menghilangkan rasa khusyu.

    Apalagi saat orang berdoa dengan kedua tangan dibuka tidak tahu bertepuk tangan. Sebagian besar tamu juga bertepuk tangan.
    Cak Imin panggilan Muhaimin Iskandar yang sudah menempati kursi pimpinan MPR terlihat tersenyum mendengar ucapan temannya dari PKB itu.

    Selesai membaca doa, Ketua MPR Zulkifli Hasan selaku pimpinan sidang mengomentari doa itu.
    Dia sempat menghitung bahwa menyinggung Jazilul menyebut kata ‘Muhaimin’ sebanyak sembilan kali.

    ‘Muhaimin’ yang dimaksud Zulkifli adalah kata dalam bahasa Indonesia artinya memelihara, sebab Muhaimin berasal dari bahasa Arab dan bila diterjemahkan berarti memelihara.
    “Muhaimin sembilan kali. Zulkifli Hasan dan lain-lain satu kali,” ujar Zulhas seraya diikuti gelak tawa dan tepuk tangan peserta sidang paripurna MPR.

    Legislator PDI Perjuangan mengusulkan agar pembaca do’a dalam sidang paripurna DPR/MPR/DPD RI dikembalikan kepada Kementerian Agama sehingga tidak terjadi jika berdoa kurang khusyu akibat silap lidah.

    Tetapi dari Fraksi PKB Mohammad Toha membela temannya Jazilul salah ucap itu sebagai ketidaksengajaan dan keliru. Toha berpendapat bisa dimaklumi Jazilul latah karena hampir setiap hari dia mengikuti roadshow dan rapat-rapat internal PKB menyebut Muhaimin Iskandar sebagai cawapres.

    “Dia tak sengaja, keliru dan latah karena setiap rapat-rapat menyebut cawapres. Tapi yaa, semoga menjadi doa, “ kata Toha. Jazilul sendiri mengakui dia merasa kagok membacakan doa karena di depan banyak orang terhormat.

    (jan/beritasampit.co.id)