Finalis Putri Pariwisata 2018 Ini Ajak Masyarakat Kotim untuk Peduli Lingkungan

    SAMPIT – Rangkaian acara pemilihan calon duta Putra dan Putri Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) 2018 telah di mulai sejak penyerahan selempang dan sosialisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada Jumat (6/4/2018) lalu.

    Hari ini, para peserta yang terbagi menjadi tiga sesi untuk mengikuti tahap tes wawancara dari 5 juri, di midtown hotel Sampit. Jalan MT Haryono, Sabtu (7/4/2018) pagi.

    Selanjutnya, pada senin (9/4/2018) mendatang, para peserta sebanyak 27 orang itu akan melaksanakan Photoshoot di Taman Miniatur Budaya.

    Selain itu, publik speaking dan susur sungai mentaya akan dilaksanakan pada (10/4/2018), sedangkan Latihan koreografi (11-12/4/2018), Lalu dilanjutkan dengan parade pembukaan festival habaring hurung (13/4/2018) dan puncaknya pada malam unjuk bakat (15/4/2018) sampai pada Grand final pemilihan (16/4/2018) malam.

    Pemilihan putra dan putri pariwisata kotim ini adalah bagian dari rangkaian acara festival budaya habaring hurung. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

    Acara kebudayaan itu akan di gelar di Taman Kota Sampit. Mulai tanggal 14 April sampai dengan 22 April 2018.

    Salah satu finalis putri pariwisata 2018 yang akan bertanding nantinya. Adalah seorang mahasiswa dari kampus Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Sampit, bernama Esty Marga Savitri (18).

    Saat di wawancarai oleh wartawan beritasampit.co.id seusai tes wawancara, mahasiswa semester dua itu mengungkapkan bahwa jika dia dipercayakan untuk menyandang gelar putri pariwisata. Maka akan mengajak elemen masyarakat untuk peduli pada lingkungan .

    “Misi saya adalah mengajak masyarakat untuk peduli terhadap potensi wisata yang ada di kabupaten Kotim. Selain itu juga siap bermitra dengan pemerintah setempat untuk mengembangkan sarana edukasi di objek wisata,” ungkap Esty

    Sarana edukasi yang ia maksud adalah membangun tempat bermain untuk anak-anak dan membuat mural dinding atau seni grafiti yang mengandung edukasi peduli lingkungan.

    “Banyak sekali jalan yang bisa ditempuh. Selain bermitra dengan pemerintah, contohnya menggandeng Pihak ketiga (Swasta). Juga bersama Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, yang mempunyai program hibah Kreativitas Mahasiswa terutama untuk mendukung program pemerintah daerah,” demikian Esty.

    Esty mewakili STKIP Muhammadiyah Sampit bersama tiga teman laki-lakinya, yang bernama Sandy Ramadhan, Sandi Ari dan Imam Nurcholis.

    (jmy/beritasampit.co.id)

    EDITOR: MAULANA KAWIT