NGEYEL..!! Kontraktor Jalan Tewah-Jutuh Tak Mau Ikuti Saran Penduduk, Bangun Gorong-Gorong Tiga Kali Jebol

    KUALA KURUN-Ruas Jalan Trans Kalimantan Poros Tengah, dari Tumbang Talaken-Tumbang Jutuh mengalami rusak parah. Titik kerusakan paling berat berada di Kilometer 1 dan 2, Kelurahan Jakatan Raya, Kecamatan Rungan, Kabupaten Gumas.

    Akibat kerusakan tersebut, belasan truk bermuatan dan trailer pengangkut bahan material pembangunan PLTU Kajuei dari arah Tumbang Talaken, Kecamatan Manuhing menuju Jekatan Raya amblas, Minggu (8/4/2018) malam.

    “Kalau musim hujan kondisi jalan beginilah yang kami hadapi, licin dan berlumpur. Kalau kemarau jalan kriting, berlobang dan berdebu,” ungkap salah seorang sopir dump truk yang tidak bersedia namanya ditulis.

    Sementara itu, ruas jalan Trans Kalimantan Poros Tengah dari arah Tewah-Jekatan Raya terputus di Desa Tumbang Mujai, Kecamatan Rungan Hulu, Kabupaten Gumas.

    Pasalnya, gorong-gorong darurat yang dibuat untuk pengalihan arus sungai di Tumbang Mujai jebol tadi malam. Akibatnya sejumlah kendaran roda dua dan empat dari arah Tewah menuju Tumbang Jutuh dan dari arah sebaliknya tertahan tadi malam sekitar tiga jam.

    Arus lalu lintas kembali normal dan bisa dilewati umum setelah salah satu sopir kendaraan roda empat dan dua yang tertahan menghubungi pihak kontraktor pembangunan jalan di tempat itu untuk segera memperbaiki secara darurat.

    “Pihak kontraktor sepertinya asal-asalan membuat gorong-gorong ini. Memang gorong-gorong ini hanya untuk sementara, tetapi mereka tidak memperhitngkan derasnya arus sungai, kalau hujan tiba. Keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas juga diabaikan. Sudah tiga kali jebol, tiga kali juga diperbaiki,” kata penduduk setempat.

    “Sudah kami sampaikan kepada pihak kontraktor. Sebaiknya dibangun jembatan darurat saja. Jangan gorong-gorong darurat, karena kalau hujan, arus sungai sangat kuat, gorong-gorong seperti iu tidak mampu, pasti jebol,” timpal pria paruh baya yang tidak bersedia namanya ditulis.

    Salah seorang pengendara sepeda motor mengaku nyaris jadi korban. Beruntung dia sempat terhenti saat melihat gorong-gorong tersebut runtuh. “Tadinya retakan hanya sekitar satu kilan, dengan hitungan menit runtuhnya langsung satu meter,” kata Pilau (50), warga Tewah.

    (uga gara/beritasampit.co.id)