Keluhan Gas Elpiji 3 Kilo, Menandakan Masyarakat Tidak Sejahtera

    SAMPIT – Bola panas kembali dilontarkan oleh anggota Komisi III DPRD Kotim, Sutik dalam menyikapi polemik kelangkaan gas elpiji subsidi serta mahalnya harga isi ulang gas melon tersebut.

    Legislator partai Gerindra ini menilai, jasa penyedia konsumen, termasuk agen seharusnya faham untuk siapa gas elpiji tabung 3 kilo tersebut harus di didistribusikan.

    “Kan sudah jelas untuk orang kurang mampu, toh kalau sampai di Kotim ini tidak cukup berarti selama ini salah hitung jumlah manusianya, kenapa saya katakan seperti itu, sebab di kota saja bisa terjadi kelangkaan,” Ujarnya Kamis, (12/4/2018).

    Bahkan dia mengatakan, pihaknya di komisi III merasa sangat miris dengan persoalan yang ada, terutama menyangkut harga dan juga kelangkaan tersebut.

    “Kalau barangnya ada dan masih banyak, tidak mungkin akan terjadi kenaikkan yang begitu signifikan, ini malah tambah parah, barang sulit, harganya melangit, ini yang harus segera di kroscek,” Lanjutnya.

    Sutik meminta agar dalam hal ini pemerintah daerah harus segera memberikan kepastian bagi masyarakat agar masalah ini tidak berlarut- larut.

    “Dinas terkait khususnya, masa harga elpiji 3 kilo naik tidak tahu, mengherankan sama sekali, dampak dari hal ini kesejahteraan masyarakat tidak terpenuhi,” Tutupnya.

    (drm/beritasampit.co.id)

    EDITOR: MAULANA KAWIT