Semua Pihak di Daerah Perlu Perhatikan Perbaikan Gizi Balita

    JAKARTA – Peneliti Bidang Sosial The Indonesian Institute, Umi Lutfiah mengingatkan tentang pentingnya semua pihak di daerah untuk memperhatikan soal perbaikan gizi bagi balita jangan sampai terjadi wabah gizi buruk banyak korban seperti dialami oleh suku Asmat awal tahun 2018.

    “Wabah gizi buruk seperti Asmat tidak hanya dapat ditangani dengan perbaikan layanan kesehatan dan pemberian makanan berigizi balita- Penanganan dari aspek kesehatan hanya akan memperbaiki kondisi dalam jangka waktu singkat. Pasalnya balita yang sudah ditangani dengan baik di fasilitas kesehatan tingkat pertama bisa jadi mengalami gizi buruk lagi jika di daerah tempat tinggalnya tidak ada layanan kesehatan dan akses terhadap makanan bergizi serta perubahan pola asuh keluarga,” kata Umi, Senin (16/4).

    Sungguhpun gizi buruk itu ditangani oleh kinerja pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan yang sudah secara sigap mengirimkan tenaga kesehatan dan bantuan makanan ke Asmat. Tapi penanganan juga dapat dilihat dari aspek jangka panjang.

    “Penanganan kejadian seperti ini terdiri dari 3 target, ada target jangka panjang, menengah, dan pendek. Saya sangat berharap target jangka panjang juga dilakukan pemerintah untuk penanganan kejadian wabah itu, tidak saja khusus untuk Asnat juga daerah lain,”
    ujar Umi.

    Pemberian makanan tambahan pada balita merupakan target jangka pendek. Untuk target jangka panjang pembangunan infrastruktur merupakan solusinya. “Medan di Asmat itu tidak mudah ditempuh. Jarak yang sangat jauh dengan akses yang hanya dapat dilalui melalui perairan dan jalur udara menjadikan Asmat makin sulit dijangkau”, katanya.

    Infrastruktur yang belum memadai tidak hanya menjadikan Asmat sulit dijangkau jika akan ada pengiriman bantuan. Jika pemerintah bertekat memperbaiki layanan kesehatan saja dan mengirimkan tenaga kesehatan ke Asmat tanpa dibarengi dengan peningkatan infrastruktur, akan sangat sulit bagi tenaga kesehatan di sana untuk bertahan dengan kondisi lingkungan yang serba terbatas.

    Belum lagi jika berbicara tentang akses masyarakat ke layanan kesehatan, sambungnya.

    “Pembangunan infrastruktur memang saat ini gencar dilaksanakan oleh Pemerintah Jokowi, khususnya di luar Jawa termasuk di Papua. Pembangunan semacam ini sangat berarti bagi daerah seperti Asmat agar dapat terus memperbaiki fasilitas dan pelayanan kesehatan,”, ujarnya Perbaikan status kesehatan dalam hal ini wabah gizi buruk tidak dapat dilaksanakan jika hanya mengandalkan aspek kesehatan saja, karena semua pihak saling terkait satu sama lain, jelasnya.

    (Jan/beritasampit.co.id)