Waket DPD RI Nono Sampono; Orang Kampung Contohi Petinju Daud Jordan

    JAKARTA – Waket DPD RI Nono Sampono memotivasi orang kampung tidak minder untuk berprestasi contohnya petinju Indonesia Daud Yordan bisa membuktikan berprestasi secara Internasional.

    Hal itu diungkapkannya saat menerima petinju Daud di ruang kerjanya, Senin (16/4).

    Daud datang ke DPD dalam rangka mohon dukungan dan do’a dijadwalkan untuk bertarung di kelas ringan 61,2 kg melawan Pavel Malikov di Rusia pada Minggu (22/4/2018) mendatang.

    Daud akan ke Rusia untuk memperebutkan juara WBO Intercontinental, WBA Eliminator, dan WBA Asia.

    Saat bertemu dengan Nono dia mengatakan sudah mempersiapan diri yang matang dan telah berlatih selama kurang lebih 3 bulan di Titobox, Madrid, Spanyol.

    “Intinya kedatangan saya meminta doa restu sekaligus dukungan, agar saya bisa menang,” ujarnya.

    Meski demikian, dia menyatakan segala persiapan yang dilakukan selama ini sudah cukup matang untuk menghadapi Malikov. Malikov adalah lawan yang cukup tangguh. Terlebih, pertandingan perdananya melawan Malikov.

    Ketika ditanyai apakah dirinya memiliki ambisi untuk menumbangkan Malikov sebelum ronde ke 12, Daud belum dapat memastikan. “Intinya juara dulu, kalau bisa KO ya lebih bagus,” ungkapnya.

    Rencananya, Daud akan berangkat ke Rusia pada Rabu (18/4/2018).

    Wakil Ketua DPD RI, Nono Sampono menyatakan bangga dan senang dengan rencana pertandingan Daud Jordan melawan Malikov tersebut. Pasalnya kata Nono, sebelumnya Daud kehilangan gelar juara karena gagal bertanding di Paris dan inggris.

    “Saya berharap Daud bisa menang dan kembali juara. Karena kemarin kan sempat kehilangan gelar, kalau lawan Malikov menang, dia akan bertanding menghadapi petinju hasil dari pertandingan Ukraina versus Venezuela di kejuaraan dunia,” ungkapnya.

    Nono sangat mengapresiasi prestasi yang dicapai Daud Jordan dalam cabang olah raga tinju kelas ringan WBA Internasional.

    “Kita harus bersyukur di tengah pacekliknya prestasi Indonesia khususnya di tingkat dunia, muncul seorang anak bangsa bernama “Daud Cino” Jordan dengan meraih prestasi dunia dalam olah raga tinju profesional,” ungkap Nono mantan ketua umum PB Pertina masa bakti 2002-2007 berpendapat, prestasi yang dicapai Cino saat ini tidaklah mudah, melalui perjuangan dan latihan yang keras penuh kedisiplinan serta semangat pantang menyerah.

    Nono mengambil Daud Jordan dari orang tuanya sejak dari bangku SMP. Melalui latihan dan perjuangan yang panjang, jatuh bangun, kalah menang.

    Diawali dari junior sampai senior tinju amatir, prestasi yang diraih sangat membanggakan, Daud Jordan berhasil menyabet juara nasional dan event-event Internasional.

    Menurut Nono, Daud Jordan punya peluang seperti petinju Chris John. Bahkan diharapkan mencapai prestasi lebih tinggi seperti petinju dunia lainnya yaitu De Lahoya, Galaxy dan Manny Pacquiao.

    Mantan Komandan Koprs Marinir TNI AL ini menegaskan bahwa saat ini diperlukan anak-anak bangsa yang bisa mengangkat martabat bangsa Indonesia di tingkat Internasional melalui prestasi-prestasi, khususnya di bidang olahraga.

    “DPD RI saat konsen dan komitmen untuk mengangkat prestasi anak anak daerah khususnya di bidang olahraga,” tandasnya.

    Sebagaimana diketahui bahwa nama-nama seperti Elias Pical, Chris John, Thomas Americo, Rudi Hartono, Liem Swi King, Iie Sumirat, Icuk Sugiarto, Susi Susanti, dan lain sebagainya telah mengharumkan nama bangsa Indonesia di tingkat internasional.

    “Prestasi bisa dilakukan siapa saja dan bidang apapun sesuai kemampuan dan kapasitasnya. Bila semua anak bangsa terutama generasi muda berlomba ingin mendapat prestasi, apalagi di tingkat internasional, niscaya Indonesia akan menjadi negara maju, Indonesia akan diakui dan dihormati dunia Internasional,” jelasnya.

    (jan/beritasampit.co.id)