Mengenal lebih dekat Ir Leonard Samuel Ampung (bagian 1)

    Oleh: Maman Wiharja***

    “Pendiam Tapi Gesit Melaksanakan Tugas” PADA DASARNYA setiap manusia memiliki karakter yang berbeda, seperti halnya sosok Ir. Leonard Samuel Ampung, MM., MT, pertama dikenal penulis tahun 1998 ketika beliau menjadi pegawai negeri sipil dan menjabat sebagai Kepala Bidang Binamarga di Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).

    Setelah penulis mengenal lebih dekat dengan Leonard S Ampung , yang akrab disapa Leo, ternyata sosoknya sangat ‘pendiam’ tapi penuh ‘sahaja dan mudah akrab dengan orang yang baru dikenalnya. Dan biasanya orang yang mirip seperti sosok Leo, dalam melaksanakan tupoksi di bidangnya selalu gesit dan cekatan dalam menggali programnya kerjanya.

    Dedikasi Leonard S Ampung, dalam pengabdiannya sebagai Kabid Binamarga waktu di Dinas PU Kobar, tentunya sangat diperhitungkan baik oleh Kadisnya Ober Gultom dan Bupati Kobar Ir. H. Abdul Razak. Karena banyak program pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di Kabupaten Kobar, yang digali Leonard berhasil menyentuh kepada masyarakat perdesaan.

    Hasil pengembangan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, yang berhasil digali oleh Leonard S Ampung, tentunya tidak bisa disebutkan satu persatunya oleh penulis, karena terlalu panjang.

    Yang jelas waktu Bupati Kobar dijabat Ir. H. Abdul Razak, ada sejumlah buah karya Leonarda yang sampai sekarang menjadi ‘monumen’ penting di Kabupaten Kobar.

    Antara lain 2 jembatan rangka baja yakni jembatan di Kelurahan Pangkut yang jauh terpencil di Kecamatan Arut Utara (Aruta) yang bisa menghubungkan akses jalan dari Kobar ke Kabupaten Lamandau dan jembatan Sungai Arut Pangkalan Bun, yang sekarang bisa melancarkan akses jalan Trans Kalimantan Pangkalan Bun-Kolam yang juga tembus bisa menghubungkan jalan Provinsi Kalteng ke Kalbar.

    Kemudian monument yang paling besar dan megah serta paling tinggi, yakni Tugu Bundaran Pangkalan Lima, yang diganti nama menjadi Tugu Marunting. Pembangunan Tugu Marunting ini juga digagas oleh Leonard S Ampung saat menjadi Kabid Binamarga Dinas PU Kabupaten Kobar, ditahun 1997-1998 an.

    Dan sampai sekarang 2 jembatan dan 1 monumen Tugu yang masih kokoh itu menjadi tonggak sejarah bagi kepemimpinan Bupati H. Abdul Razak, termasuk para penggagas dan pengelolanya antara lain Ober Gultom sebagai Kadis PU dan Leonard S Ampung, sebagai Kabid Binamarganya, serta seluruh jajaran Dinas PU Kobar.

    Sosok Leonard S Ampung, yang sejak dulu akrab dengan para wartawan berkat kariernya, kemudian pada tahun 2009 dipercaya menjadi Kepala Dinas PU Kabupaten Lamandau, diera Bupati Lamandau Ir. Marukan.

    Penulis masih ingat, ada ruas jalan raya yang sering dikeluhkan oleh warga Kota Nanga Bulik Lamnadau, sehingga Bupati Marukan boleh dikatakan sering ‘galau’ melihat kenyataan ruas jalan tersebut sering rusak dan banyak dikeluhkan warganya.

    Setelah Leonard S. Ampung,menjadi Kepala Dinas PU Kabupaten Lamandau, karena memang ahli dibidang infastruktur jalan dan jembatan, akhirnya jalan raya induk yang sering dikeluhkan warga Kota Nanga Bulik berhasil dibangun dengan system tembok beton dan baja.

    Dan sampai sekarang, ruas induk jalan raya di Kota Nanga Bulik-Lamandau tidak lagi dikeluhkan masyarakat bahkan kini nampak kokoh, kuat dan Kota Nangabulik pun jadi kelihatan bersih.

    (Penulis adalah wartawan senior yang berdomisili di Pangkalan Bun)