Survei Disagregasi PMTB, Upaya Tingkatkan Investasi

    SUKAMARA – Keberadaan investor sangat dibutuhkan agar pembangunan suatu daerah dapat berjalan dengan cepat, sama halnya dengan Kabupaten Sukamara yang masih sangat minim investor yang menanamkan modal.

    Agar kedepannya investor mudah mendapatkan informasi untuk berinvestasi di Kabupaten Sukamara, Badan Pusat Statistik (BPS) setempat mulai melakukan sosialisasi penyusunan Disagregsi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tahun 2018.

    “Pembentukan modal tetap Bruto ini dimaksudkan untuk membreak down dari komponen-komponen pembentukan PDRB menjadi komponen yang lebih jelas sehingga nanti akan diketahui investasi apa, oleh siapa, berapa jumlahnya, kalau sekarang kondisi secara global kita masih belum mengetahui,” ujar Kepala Bappeda Sukamara, Warianto usai membuka sosialisasi penyusunan PMTB di Aula Kantor Bappeda, Selasa (17/4/2018).

    Warianto menegaskan bahwa dengan adanya data yang lengkap hasil dari penyusunan disagregsi PMTB akan membuat investor semakin tertarik untuk dapat menanamkan modalnya di Sukamara.

    “Hasil survei ini nantinya akan dijadikan data pendukung sebagai data dasar investasi, mudahan dengn tersusunnya data ini Sukamara yang selama ini minim investasi bisa memacu pertumbuhan ekonomi melalui investasi yang masuk ke Sukamara,” terang Warianto.

    Sementara itu, Kepala BPS Sukamara, Tony Suprianto mengatakan bahwa tujuan survei disagregasi PMTB 2018 adalah untuk memudahkan dalam berinvestasi, pasalnya peringkat Indonesia telah meningkat, sehingga untuk menyukseskan program pemerintah pusat dalam memudahkan masukkan investasi, sehingga diperlukan data PMTB yang lebih detail dan jelas.

    “Nanti sektor apa saja yang menarik sehingga investor saat melakukan investasi tidak akan ragu,” ucapnya.

    Dengan adanya investasi akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi sehingga pemerataan ekonomi, pengentasan kemiskinan, terbukanya peluang kerja yang berpengaruh pada pengurangan tingkat pengangguran.

    “Untuk sasaran daru survei ini variatif ada kelompok rumah tangga, kemudian ada dari pihak pemerintah, ada lembaga non profit, perusahaan non finansial maupun perusahaan finansial,” tukas Tony.

    (enn/beritasampit.co.id)

    EDITOR: MAULANA KAWIT