Wabup Kobar Ahmadi Riansyah : “Pengembangan Peternakan Masih Memerlukan Tangan-Tangan Trampil”

    PANGKALAN BUN– Potensi pengembangan peternakan masih terbuka luas dan memerlukan sentuhan tangan-tangan terampil. Sehingga potensi yang ada bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan peternak dan masyarakat, termasuk menjalin kerjasama dengan sejumlah pihak.

    Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah, dalam sambutannya pada acara sosialisasi pengembangan Investasi dan Pembiayaan Usaha Peternakan,sekaligus Penandatanganan Naskah Kesepahaman Pengembangan Ekonomi Daerah Antara Bank Indonesia Cabang Palangkaraya Kalteng dengan Pemkab Kobar, Rabu (18/4/2018) di Hotel Patrajasa Pangkalan Bun.

    Menurut Ahmadi Riansyah, kegiatan ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Daerah melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kotawaringin Barat dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah dalam rangka meningkatkan investasi dan akses pembiayaan usaha peternakan di daerah.

    “Pengembangan integrasi sawit sapi di Kabupaten Kotawaringin Barat telah menjadi program unggulan daerah, dan program ini menjadi model atau referensi bagi daerah lain di Indonesia untuk melakukan budidaya ternak sapi potong yang terintegrasi dengan perkebunan kelapa sawit. Hanya saja integrasi sawit-sapi butuh pembiayaan dari perbankan untuk mengembangkan potensi tersebut,” kata Wabup.

    Lanjut Ahmadi, butuh peran serta perbankan untuk mengembangkan derah disegala sektor. Terutama investasi di bidang pertanian dalam arti luas dan peternakan.

    “Pasca penandatanganan kerja sama dengan BI Kalteng diharapkan investasi di Kobar bisa maksimal. Sebab banyak pelaku usaha di Kobar yang butuh suntikan dana untuk pengembangan usahanya,” ungkap Wabup.

    Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Tengah, Wuryanto mengatakan, dibutuhkan kerja sama dengan perbankan untuk pengembangan daerah. Sebab sudah menjadi tugas perbankan untuk memberikan kredit bagi pelaku usaha yang ingin maju.

    Selama ini anggaran daerah sangat terbatas dan tidak akan bisa maksimal memajukan daerah. Sehingga dibutuhkan kerjasama untuk bisa memajukan perekonomian di daerah.

    “Pelaku usaha di Kobar harus didukung dengan modal yang memadai. Nanti kita akan kumpulkan kepala kantor bank di Kobar saya pertemukan dengan pelaku usaha, dari situlah kita dapat menyimpulkan berapa besar kebutuhan dana mereka,” terang Wuryanto.

    Dia berharap, perbankan bisa membantu kebutuhan dana untuk pelaku usaha supaya perekonomian di Kobar semakin meningkat dan pemerintah daerah juga akan melihat kesuksesan warganya.

    (Man/beritasampit.co.id).