PALANGKA RAYA – Program pemberdayaan masyarakat dari Fairventures Worldwide untuk memanfaatkan lahan kosong masyarakat, mendapat sambutan hangat dari petani di Kalimantan Tengah.
Karena program yang ditawarkan kepada petani dapat menunjang kualitas hidup bagi petani, dan juga ramah lingkungan.
Dimana Fairventures Worldwide lebih pada pemberdayaan masyarakat dibidang lingkungan, guna memperbaiki dan meningkatkan kualitas lingkungan, tanah dan lahan yang terdegradasi.
Manager Non Timber Forest Product (NTFP) Fairventures Worldwide, Benjamin Schwegler mengatakan bahwa fokus utama dari Fairventutres Worldwide adalah pada tanaman kayu.
“Yang jadi fokus kami di Fairventures Worldwide adalah tanaman pohon kayu, namun disamping itu petani kami arahkan untuk menanam tanaman jangka pendek, seperti kakao, kopi, dan kacang, ” ucap Benjamin.
Tidak cuman itu, Benjamin juga mengatakan Fairventures Worldwide juga sudah menyediakan pasar untuk menjual hasil pertanian tersebut.
Pantauan lapangan beritasampit.co.id, beberapa petani didesa Talaken Kecamatan Manuhing Kabupaten Gunung Mas sangat antusias dan menyambut dengan baik, program dari Fairventures Worldwide, karena mereka sangat terbantu untuk bisa memanfaatkan lahan tanpa merusak lingkungan.
Paton Haikat (58) seorang petani warga Desa Talaken Kecamatan Manuhing Kabupaten Gunung Mas, mengatakan peran Fairventures Worldwide sangat dibutuhkan masyarakat Kalteng, khususnya petani yang kebingungan untuk bercocok tanam dilahan mereka yang kurang produktif.
“Kami sangat terbantu dengan adanya program dari Fairventures Worldwide, karena kami petani selain diberi bantuan bibit, kami juga mendapat bimbingan untuk menanam yang baik sehingga bisa mendapatkan hasil yang baik pula,” tutur Paton Haikat saat dibincangi beritasampit.co.id.
Bahkan Paton Haikat dikirim sampai ke Cimahi Jawa Barat, untuk mengikuti pelatihan pembuatan bibit tanaman yang baik, oleh Fairventures Worldwide.
Hal ini diungkapkannya disela-sela perbincangannya bersaman wartawan beritasampit.co.id, dilahan kebun miliknya.
(Fr/beritasampit.co.id)
EDITOR: MAULANA KAWIT
