Ini Permasalahan Program Bibit Sapi yang Didapat Legislator di Sukamara

    PALANGKA RAYA – Hasil reses perseorangan Anggota DPRD Kalteng yang turun langsung ke Daerah Pemilihan menemukan berbagai aspirasi yang disampaiakan masyarakat kepada anggota dewan yang turun ke lapangan.

    Misalnya, di Desa Bukit Sungkai, Kecamatan Balei Riam, Kabupaten Sukamara. Masyarakat menyampaiakan Aspirasi kepada Anggota DPRD Kalteng dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Arisavanah.

    Masyarakat setempat menyampaikan bahwa pada Tahun 2016, Perwakilan Pemerintah Provinsi Kalteng mensosialisasikan program bibit sapi kepada masyarakat dengan diwajibkan membentuk kelompok dan membangun kandang sendiri serta menyediakan kebun rumput sebagai sumber makanan sapi.

    “Ada 60 warga Desa Bukit Sungkai membentuk tiga kelompok, dan meminjam dana dari Bank untuk membangun kandang sapi. Masalahnya, kandang sudah dibangun, tapi bibit sapi yang dijanjikan sampai sekarang saat ini tak kunjung diberikan,”ungkapnya kepada Wartawan diruang Komisi B DPRD Kalteng, Selasa (24/4/2018).

    Anggota DPRD Kalteng dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kalteng III yang meliputi Kabupaten Kobar, Lamandau, Sukamara, menyampaikan Biaya yang ditanggung masing-masing kelompok untuk membangun satu kandang sapi diperkirakan menghabiskan anggaran sekitar Rp60 juta hingga Rp70 juta.

    Bahkan ada salah seorang Ketua kelompok yang terpaksa harus membayar sendiri pinjaman di Bank. Sebab, anggota kelompoknya tidak ada lagi yang mau membayar, sedangkan jaminan pinjaman ke Bank menggunakan sertifikat tanah milik Ketua Kelompok.

    “Satu kelompok itu jumlahnya 20 orang, dan masing-masing orang membayar cicilan sekitar Rp200 ribu hingga Rp300 ribu. Bisa dibayangkan kalau hanya satu orang yang menanggung cicilan tersebut. Kalau tidak dibayar, lahan yang menjadi jaminan di sita bank,”jelasnya.

    Kemudian Ari minta Pemprov mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi warga Desa Bukit Sungkai. Sebab menurutnya banyak masayarakat terbelit utang karena ingin mengikuti program sapi Pemprov.

    “Mudah-mudahan nanti dalam prmbahasan APBD perubahan tahun 2018 diadakan,” harapnya.

    (nt/beritasampit.co.id)