RSUD Mas Amsyar Kasongan, Kosong Tenaga Dokter Spesialis Penyakit Dalam

    KASONGAN – Sejak sebulan terakhir RSUD Mas Amsyar Kasongan tidak lagi menerima layanan pasien penyakit dalam. Pasalnya, dokter spesialis yang sebelumnya bekerja di Kota Kasongan tersebut telah pindah tempat tugas sehingga Dokter Spesialis penyakit dalam untuk sekarang ini masih kosong.

    Direktur RSUD Mas Amsyar Kasongan, Noor Sanuri mengatakan, ketiadaan dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakitnya tersebut telah berlangsung selama bulan April ini.

    “Sebenarnya kekosongan itu bukan dua bulan, tapi selama April ini saja. Beliau itu adalah dokter berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN), alasan kepindahannya tersebut bersifat pribadi. Intinya sesuai mekanisme sudah disetujui,” ungkapnya, Senin (23/4/2018) kemarin saat pelaksanaan operasi katarak gratis bagi masyarakat kurang mampu.

    Oleh sebab itu, dirinya mengakui, bahwa pihaknya cukup kerepotan atas kosongannya posisi dokter spesialis penyakit dalam tersebut. Padahal, banyak masyarakat yang datang untuk dilayani kepentingannya.

    “Akhirnya mau tidak mau kita terpaksa terpaksa merujuk pasien ke RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya,” jelasnya.

    Lanjutmya, guna mengisi kekosongan tersebut, pihaknya telah mengusulkan penempatan dokter spesialis penyakit dalam kepada pemerintah pusat melalui program Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS).

    “Kita sudah usulkan permintaan tenaga dokter itu secara resmi, semoga saja dalam waktu tidak beberapa lama ini kekosongan itu swgera terisi,” harapnya.

    Alvin (25) warga Kelurahan Kasongan Lama menuturkan, anggota BPJS Kesehatan itu beberapa waktu lalu berobat ke klinik yang melayani fasilitas kesehatan tahap pertama. Tujuannya untuk mengetahui keluhan yang dideritanya selama ini.

    “Saya punya riwayat penyakit hepatitis, makanya dokter klinik itu menyarankan cek darah dulu untuk memastikan penyakitnya itu apa. Meskipun pakai surat rujukan Faskes BPJS, tapi tetap bayar. Alasannya klaim khusus kategori penyakit dalam sementara ini tidak dilayani oleh pihak BPJS,” ujarnya.

    Menurutnya, kondisi serupa juga dialami pasien lainnya. Beberapa di antaranya bahkan terpaksa mengurungkan niatnya berobat, sebab pihak RSUD Mas Amsyar Kasongan merekomendasikan untuk merujuk ke Palangka Raya saja.

    “Tetangga saya ini mengalami nyeri sakit perutnya sudah seminggu terakhir, rencana mau berobat di Kasongan saja. Ternyata dokternya sudah pindah, karena tidak ada biaya pergi berobat ke Palangka Raya akhirnya coba pengobatan alternatif saja sementara ini,” pungkasnya.

    (ar/beritasampit.co.id)