Gagas Komik “Nyating”, Sosialisasikan Hukum Adat Tentang Pengelolaan SDA

    KUALA KAPUAS – Mulai asingnya hukum adat Dayak Ngaju tentang pengelolaan sumber daya alam (SDA) di masyarakat, menuai keprihatinan yang mendalam bagi Heri Susanto, Ketua Badan Yayasan Tahanjungan Tarung Kabupaten Kapuas.

    Oleh karenanya, pria yang akrab disapa Heri ini menggagas agar ada literasi yang mudah dipahami oleh masyarakat, khususnya generasi muda.

    Akhirnya ditahun 2018 ini, dibantu editor dari mahasiswa Unniversitas Palangka Raya (UPR) dan bekerjasama dengan WWF Kalimantan Tengah, hadirlah sebuah komik berjudul Nyating, Perjuangan Pemuda Dayak Dalam Mengelola SDA.

    “(Komik) ini sosialisasi tentang hukum adat. Mengingat sekarang ini (hukum adat) yang hidup hanya tiga, yakni tentang kematian, perkawinan, dan perkelahian. Sementara tentang pengelolaan SDA ini mulai tanda kutip terlupakan,” jelasnya, saat dibincangi beritasampit, di Kuala Kapuas, Jumat (4/5/2018).

    Padahal, lanjut Heri, di dalam hukum adat dayak juga ada pasal-pasal mengenai pengelolaan atau hukum yang mengatur SDA ini. Baik mengenai hukuman bagi perusak lingkungan, peruntukkan lahan, hingga kepemilikan lahan.

    “Hal-hal tersebut dijelaskan di komik ini. Semoga ke depan, dengan adanya komik ini bisa membantu, ya mulai anak-anak bisa membaca sampai ke generasi tua, dengan buku sederhana ini, paling tidak mereka tau tentang hukum adat Dayak Ngaju untuk pengelolaan sumber daya alam,” harap Heri.

    Tambahnya, komik ini sudah ia bagikan ke sejumlah elemen masyarakat. Mulai dari intansi pemerintah, damang, mantir, kepala desa, partai politik, sekolah, perguruan tinggi, hingga ke sejumlah perusahaan. “Dan adanya komik ini mereka sangat apresiasi,” tukas Heri.

    (irfan/beritasampit.co.id)