Tewasnya Sang Kapten, Menyisakan Duka Diatas Duka Bagi Keluarga

    PALANGKA RAYA – Insiden kebakaran rumah dinas yang ditempati oleh Korban Kapten CPM Adzan Priyatno beserta keluarga, meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.

    Pasalnya istri yang ditinggalkan harus berduka lagi, dikarenakan belum lama ini mertua korban (orang tua dari istri korban), meninggal dunia di Medan.

    Dan sejak saat itu sampai kebakaran terjadi malam tadi, istri korban masih berada di Medan, dan tiba-tiba dikejutkan dengan adanya kabar bahwa suami dan anaknya terpanggang ditengah kobaran api yang menghanguskan rumah yang ditempatinya bersama keluarga.

    Hal ini diungkapkan rekan dinas korban, Komandan satuan pelaksana penyidikan (Dansatlakdik) Kapten CPM Setiawan, saat dijumpai di lokasi kebakaran Komplek Rumdis Korem 102 Pj/Pjg Jalan Anggrek Palangka Raya, Sabtu (5/5/2018).

    “Sejak meninggalnya mertua korban, sang istri langsung berangkat ke rumah duka di Medan,” ucapnya saat didampingi Kasat Reskrim Polres Palangka Raya di TKP.

    Pihaknya juga tidak bisa membayangkan, kalau korban akan meninggal dalam kondisi yang mengenaskan.

    Menurut Setiawan, pada saat terjadinya kebakaran korban sedang lepas piket, dan sedang beristirahat (tidur) didalam rumah bersama 3 orang anaknya.

    “Sebenarnya Kapten Adzan Supriyadi (korban) masih bisa selamat setelah menyelamatkan 2 orang anaknya, namun pada saat menyelamatkan anaknya yang 1 lagi, api sudah semakin membesar, dari situ korban bersama anaknya terjebak dan tidak bisa keluar,” tuturnya dengan sedih.

    Informasi selanjutnya, sejak pagi tadi jenazah korban bersama anaknya sudah diberangkatkan melalui jalur udara menuju ke Bandung, dan rencanaya siang ini akan langsung dimakamkan.

    (Fr/beritasampit.co.id)

    EDITOR: MAULANA KAWIT