Seni Qasidah Merupakan Seni Budaya Islam Memiliki Arti Strategis

    KASONGAN – Pejabat sementara (Pjs) Bupati Katingan Drs Suhaemi mengatakan, Lembaga Seni Qasidah Indonesia (Lasqi) tidak hanya sebatas papan nama, tempat berkumpul para seniman qasidah untuk kemudian menghibur dan menyenangkan diri.

    Namun sejatinya memiliki visi dan misi sesuai trilogi lembaga seni qasidah, yakni instrument pengembangan ‎memasyarakatkan dan mempertahankan salah satu cabang seni tarian pesisir seperti Hadrah.

    “Karena seni qasidah merupakan seni budaya islam, memiliki arti strategis sebagi bagian dari pembinaan umat Islam, oleh karena itu harus selalu terus dikembangkan,” terang Suhaemi saat membuka secara resmi Festival Seni Qasidah (FSQ) ke 5 tingkat Kabupaten Katingan, di gedung Salawah Kasongan, Sabtu (5/5/2018) malam.

    Menurutnya, FSQ ini selain sebagai momentum untuk mencari duta-duta yang akan dipersiapkan untuk mengikuti FSQ tingkat Provinsi Kalimantan Tengah nantinya di kota Nanga Bulik Kabupaten Lamandau.

    Sehingga melalui festival seni budaya islam seperti yang dilaksanakan sekarang ini dengan syair-syair dan lantunan lagu religius yang positif dan edukatif, akan selalu memotivasi para remaja sebagai generasi penerus bangsa kedepannya.

    Karena hal itu merupakan alat paling praktis dan persuasif guna membendung limbah informasi yang merusak moral serta dapat memberikan manfaat bagi generasi muda untuk taat kepada ajaran agama, membangun budi pekerti dan akhlak serta menjadi masyarakat yang islami sesuai dengan tema kegiatan ini yaitu, dengan semangat festival seni Qasidah ke 5 tingkat kabupaten katingan tahun 2018.

    “Kita syiarkan budaya islami agar menjadi pembangunan Katingan yang amanah dan berkah,” timpalnya.

    Ditempat yang sama, Ketua DPD Lasqi Katingan, Endang Sosilawatie mengatakan, kegiatan tersebut diharapkan akan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan seni qasidah di Katingan.

    Sebab, pihaknya menyakini bahwa kegiatan semacam ini akan dapat meningkatkan kapasitas pengetahuan para pengurus Lasqi pada setiap tingkatannya dan seluruh peserta yang terlibat didalamnya, serta masyarakat pada umumnya.

    Endang Sosilawatie yang juga Wakil Ketua I DPRD Katingan ini juga berharap kegiatan ini dapat mempererat ukhuwah islamiyah dan terlestarikanya kreasi seni budaya pesisir yang berkolaborasi dengan seni budaya daerah, yang turut serta menunjang program pemerintah di bidang seni budaya dari pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma bangsa, agama dan negara pancasila.

    Kemudian sebagai wadah dalam menunjang pembinaan mental, pengembangan, peningkatan minat, bakat dan potensi dalam seni qasidah masyarakat Katingan serta turut melaksanakan program pemerintah di bidang pembangunan mental spritual untuk menciptakan manusia Indonesia seutuhnya.

    “Selamat berlomba bagi seluruh kafilah, jaga sportivitas dan silaturahmi. Kalah dan menang hanyalah bentuk apresiasi terhadap mutu dan kreativitas yang ditampilkan. Sejatinya ketika kegiatan festival ini dapat terselenggara dengan baik, maka itulah kemenangan kita bersama,” pungkasnya.

    Sementara itu, dalam laporan ketua panitia, Mohadi mengatakan kegiatan FSQ ke 5 tingkat Kabupaten Katingan dilaksanakan dari tanggal 5-9 Mei 2018 yang diawali dengan pawai Ta’ aruf pada sorenya.

    Cabang lomba yang dipertandingkan yakni, bintang vokalis anak-anak putra/putri, Kategori Remaja putra/putri dan dewasa. Kemudian lomba Qasidah Klasik, dan Seni Hadrah, serta seni fashion show benang bintik.

    “Semua kafilah diinap di rumah pendudukan setempat. Festival seni qasidah ini diikuti dari 13 wilayah kecamatan yang ada di kabupaten katingan, kecuali Kecamatan Sanaman Mantikei tidak ada mengirim kafilahnya selama dua tahun berturut-turut,” pungkasnya.

    (ar/beritasampit.co.id)

    EDITOR: MAULANA KAWIT