Bisnis Waralaba Menjamur di Kotim, Dewan Minta Pemkab Utamakan Produk UMKM

    SAMPIT – Sekertaris Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Jainudin Karim menilai membanjirnya bisnis waralaba seperti Indomaret dan Alfamart di Kotim ini akan berdampak terhadap pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang sudah berjalan saat ini.

    “Bagaimanapun mereka Indomart serta Alfamart yang ada tersebut bukan suatu penghasilan tetap dan memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat, terutama bagi PAD (Pendapatan Asli Daerah) ini, kenapa demikian, kita bisa melihat, saat ini semakin menjamurnya produk luar akan menginjak UMKM kita,” ungkapnya, Senin (7/5/2018) .

    Menurut legislator usungan Partai Gerindra ini, pemerintah daerah terkesan terlalu loyal dalam memberikan kemudahan bagi proses perizinan Indomart maupun Alfamart, sehingga lupa akan juknis yang mendasari tata letak, maupun usaha produl lokal yang sejatinya adalah milik warga Kotim.

    “Artinya disini jangan sampai produk UMKM lokalan kita malah jadi tutup gara-gara hanya takut bersaing, disini kita bicara tata letak, kita bisa lihat semua titik strategis selalu ada Alfamart atau indomart, ini yang kita sayangkan, warga kita nantinya mau buka usaha apa,” ucapnya.

    Selain itu, dia juga menjelaskan, persoalan jadwal buka tutup yang sudah termuat dalam perizinan juga masih sering disalahgunakan pihak terkait, sementara hal ini juga berdampak terhadap jam kerja karyawan.

    “Artinya bertambah pula jam kerja karyawannya, nah pertanyaan saya apakah standar gajih karyawan maupun uang lembur sudah terpenuhi dengan baik,” Tegasnya.

    Jainudin juga meminta agar pemerintah daerah benar-benar mengkaji ulang hal ini, agar masyarakat yang mempunyai usaha tidak berbenturan dan terkesan bersaing secara tidak sehat.

    (drm/beritasampit.co.id)