Dibalik Giat Operasi Patuh Telabang 2018 Perlu Dibentuk Kader Patuh Lalulintas (KPL)

    Opini : Oleh Maman Wiharja (Wartawan Beritasampit.co.id)

    GENCAR dalam satu tahun seluruh Polres di Wilayah Hukum Polda Kalteng melaksanakan Giat Operasi Patuh Telabang 2018. Dan hasilnya dari Giat Operasi tersebut masih saja banyak para pengendara yang kena ‘tilang’, karena melanggar berbagai aturan lalulintas yang telah ditentukan.

    Dan kita semua sudah paham,bahwa tujuan digelarnya Giat Operasi Patuh Telabang 2018 sampai tahun seterusnya,yang utama untuk menertibkan lalulintas agar kecelakaan lalulintas yang sering makan korban jiwa manusia bisa berkurang.

    Pengamatan penulis, dalam rangka Giat Operasi Patuh pihak Polri melalui Satlantas, telah banyak melakukan berbagai upaya. Seperti contoh di Satlantas Polres Kobar berbagai upaya telah banyak dilakukan, mulai sosialisas tentang disiplin lalulintas ke TK , SD, SMP sampai tingkat SLTA dan Sekolah sederajat lainnya, hingga ke para Santri di Pondok Pesantren.

    Bahkan kemasyarakat, para petugas Satlantas ‘memburu bola’ dalam artian mendatangi mereka, baik kepara pedagang di pasar, toko-toko, melalui spanduk, selebaran, bahkan tembus sampai kesejumlah Kelurahan dan Desa.

    Namun hasilnya para pelanggar lalulintas tetap saja banyak,seperti sekarang ini, mulai dari 26 April s/d 6 Mei 2018, pelanggar lalulintas tercatat 702 pelanggar.

    Saat jumpa pers dengan Kasat Lantas Polres Kobar AKP Marsono, dia sempat mengatakan kepada wartawan, beri masukan ide baru untuk penertiban lalulintas.

    Nah disini, penulis punya ide baru bagaimana kalau di bentuk Kader Patuh Lalulintas (KPL).

    Para Kadernya terhimpun dalam komunitas khusus yang dibentuk oleh Polres melalui Satlantas. dan KPL bisa diambil mulai dari pelajar, karyawan dan masyarakat. Seperti sebelumnya pihak Satlantas telah mendatangi Sekolah,tunjuk 5 KPL setiap sekolah. Begitu juga di kalangan masyarakat, karyawan,bahkan semua Karang Taruna Desa, juga bisa dijadikan KPL.

    Para anggota KPL setelah terhimpun dalam komunitas diberi baju seragam khusus dan tugasnya setiap ada kegiatan Operasi Patuh mereka juga dilibatkan.
    “Kan Giat Operasi Patuh di Jalan Raya paling lama hanya 2 jam saja,” jadi tidak banyak mengganggu kepada kegiatan pribadinya.

    Banyak komunitas lainnya, seperti komunitas pencinta alam, nama mobil,motor, lingkungan hidup. Nah komunitas patuh lalulintaspun, pengamatan penulis perlu dibentuk ddengan nama KPL (Kader Patuh Lalulintas), Semoga.

    (Maman Wiharja)