Sekarang! Perusahaan Penananam Modal Sampaikan Laporan Secara Online

    KASONGAN – Dinas Badan Penanaman Modal dan Pelayan Terpadu Satu Pintu (DPMPTS) Kabupaten Katingan melaksanakan pelatihan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) secara Online terhadap perusahaan penanaman modal dalam negeri di Katingan, di aula Bappelitbang setempat, Selasa (8/5/2018).

    Pelatihan LKPM secara online ini dibuka secara resmi Pejabat sementara (Pjs) Bupati Katingan Drs Suhaemi yang diwakilkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Drs Nikodemus, dan diikuti pemilik perusahan besar swasta (PBS) yang ada, perwakilan Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD), dan tamu undangan lainnya.

    Kepala DPMPTSP Katingan Elmon mengatakan, bahwa pelaksanaan pelatihan LKPM secara online tersebut sebagai narasumber dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI.

    Menurutnya, fungsi kegiatan ini yaitu untuk mempermudah bagi perusahaan menyampaikan laporannya, yang dulu banyak lewat surat atau secara manual, namun sekarang bisa secara online.

    “Artinya tanpa dikirm lewat surat atau email lagi, yang nanti akan disampaikan atau dijekaskan oleh narasumber dari Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM) RI,” terang Elmon.

    Lanjutnya, kegiatan ini pernah dilakukan pada tahun 2015, namun rupanya masih belum berjalan dengan maksimal karena begitu banyak kendalanya, baik dari BKPM sendiri maupun dari SOPD yang menangani, karena mengigat pada waktu itu kelembagaan dan cara pengendalian pelaksanaan penanaman modal, yang semua tujuannya itu untuk mempermudah dan mempercepat pelaksanaan perusanan.

    “Kegiatan penanaman modal yang maksudnya adalah salah satunya untuk mengukur seberapa besar kenaikan atau penurutan realisasi investasi yang menanamkan investasinya di Bumi Penyang Hinje Simpei ini, oleh karena itu maksudnya dan tujuan dari pelaksanaan ini adalah mempermudah kami selaku SOPD,” ucapnya.

    Sehingga dasar pengembangan kegiatan penanaman modal menurutmya, tidak saja ditunjukan untuk meningkatkan kontribusinya kepada pertumbuhan ekonomi, melainkan juga diarahkan untuk menjawab tantangan persoalan mendasar, seperti pengembangan sektor strategis dan komuditas unggulan, pemerataan penanaman modal, reindustrialisasi serta penurunan angka pengangguran dan kemiskinan.

    (ar/beritasampit.co.id)