Wakil Ketua MPR Muhaimin Ajak Generasi Muda Cegah Indonesia Kena Tsunami Informasi 

    JAKARTA – Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar mengajak generasi muda untuk mencegah Indonesia tergerus dari tsunami Informasi yang akan memecah belah dengan gencarnya berita penuh tafsir membuat yang benar menjadi terbalik.

    “Tsunami informasi itu sudah menampar bibir kita yang lama kelamaan merasuk dalam pikiran merubah sikap ego tanpa pedulikan sekitarnya,” kata Cak Imin panggilan akrab Muhaimin saat menjadi Keynote Speaker pada acara Seminar Nasional dalam rangka Hari Pendidikan Nasional di Aula Kampus Bina Sarana Informasi (BSI) di Kalimalang Jakarta Timur, Rabu (23/5/2018).

    Sebelum kedatangan Cak Imin para peserta terdiri dari mahasiswa dan mahasiswi sebanyak ratusan sudah menunggu di ruangan acara pukul 09 00 WIB karena sesuai jadwal Cak Imin akan hadir pukul 09.30 WIb. Saat menunggu nampak kegelisahan para peserta karena sampai jam 10.00 WIB Keynote Speaker beum datang juga.

    Jam 10.15 WIB baru Cak Imin datang dengan diiringi patroli pengawal. Karena terlambat datang, saat masuk ruang acara, Cak Imin langsung didaulat untuk memaparkan materi diskusinya dengan berdiri di atas podium.

    Menurut Cak Imin dalam memaparkan materi diskusi, perubahan sekarang ini sangat cepat dibandingkan 20 tahun lalu.

    “Salah satu perubahan yang dirasakan adalah kebebasan berkumpul. Saat saya dulu jika ingin berkumpul harus izin kodim dan kelurahan walaupun hanya untuk lima orang. Sekarang berkumpul berapa orang pun bebas tidak perlu izin. Nah, dalam era kebebasan saat ini para generasi muda jika tidak berprestasi juga maka perlu dipertanyakan kenapa bisa terjadi seperti itu? Mungkin kurang gizi, candanya.

    Perubahan yang mendasar ialah dari teknologi canggih yang dikenal dengan 4.0 atau pabrik cerdas.

    “Sekarang yang menguasai teknologi yang kuat karena apapun juga orang menggunakan teknologi canggih seperti komputer sehingga untuk bekerja membantu meringankan pekerjaan dengan didukung data,” ujarnya.

    Contohnya perusahaan di Jepang membuat design untuk didirikan perusahaan di Cikarang. Mereka tidak perlu mendatangkan para designer ke Indonesia, cukup kirim kerangka desgin lewat internet dan yang mengerjakan orang Indonesia di Cikarang jadi tidak perlu lagi mereka di Jepang ke Cikarang, sambungnya.

    “Hanya saja adanya gadget ini membuat anak zaman now lebih banyak memilih asik sendiri dengan dunianya sehingga terjadilah renggang hubungan anak dengan orang tua sehingga anak melupakan orang tuanya mereka lebih dekat dengan gadget,” katanya.

    Hal yang diperlukan sekarang peran generasi muda untuk menguatkan idealisme untuk kepentingan besar.

    “Hilangkan pikiran aku adalah aku dan kamu adalah kamu. Hapuskan hal itu, kita harus bersama majukan bangsa ini,” katanya.

    (jan/Beritasampit.co.id)