Kejadian Lucu, Waket MPR Muhaimin Malu Soal Kurma 

    JAKARTA – Tanda adzan Magrib untuk buka puasa terdengar samar-samar dari jauh di rumah dinas Waket MPR Muhaimin Iskandar, Minggu (27/5/18).

    Para tamu dari Kiai sampai Kader partai PKB dan tamu lainnya juga puluhan anak yatim membuka bersamaan kotak isi takjil satu roti, teh cup dan sekantung kecil isi kurma.

    Semua menikmati takjil sebagai pembatal puasa.

    Tiba-tiba Cak Imin yang duduk bersama ulama di depan tamu di atas berbentuk panggung rendah berkata lewat pengeras suara sehingga didengar jelas oleh para tamu, “Maaf, ya, isi kurma dua biji, ha, ha! Ini diluar kendali saya,” ucapnya sambil dia mengangkat kantung plastik kecil berisi dua biji kurma ke arah tamu yang duduk lesehan di depannya.

    Kenapa Cak Imin memberitahu kurma hanya dua biji? karena jika makan kurma jumlah harus ganjil sesuai dengan ajaran Rasulullah.

    Para tamu pun baru sadar bahwa kurma di kantong plastik kecil itu semua berisi dua biji karena ada beberapa orang setelah membandingkan isi kurma di kotak masing-masing jumlahnya seperti diutarakan Cak Imin.

    Mengaku Yatim

    Hal yang lucu terjadi juga saat mau antri mengambil makan setelah selesai salat Magrib berjamaah.

    Kebiasaan saat buka puasa bersama selesai salat berjamaah adalah mencicipi hidangan prasmanan yang disediakan. Tetapi saat mereka mendekat ke meja makan untuk mengambil makanan diumumkan oleh pantia buka puasa bahwa didahulukan anak yatim ambil makan.

    Jamaah yang mendekati meja makan maju mundur mau mengambil makanan.

    Ada yang menyeletuk dengan nada Jawa Timuran, “Lah, kita inikan sudah lama yatim piatu, mari kita ambil makan,” kata beberapa orang berumur tua, mendengar itu akhirnya tidak terbendung antri mengambil makanan dengan menu rawon, soto sulung, asinan Jakarta juga makanan khas Jepang Chicken Katsu.

    Saar antri di makanan khas Jepang ini beberapa tamu bernada khas Jawa Timur berkata, “Lah, makan ini mana sendoknya?”

    Ketika diberitahu sendok makan digantung dengan sumpit, orang itu menyeletuk lagi, “Wadduuh mana ennak makan pakai tongkat (maksudnya.sumpit).”

    Mendengar itu yang antri di belakangnya tertawa kecil geli.

    Selesai makan malam menunggu shalat Isya berjamaah dilanjutkan Tarawih tiba-tiba ruangan tempat para tamu.di taman belakang rumah di sulap menjadi tempat acara buka dengan didirikan tenda tiba-tiba udara sekitanya diselimuti kabut asap, salah seorang melalui pengeras suara berkata, “Mohon petugas bagian tenda untuk membuka tutup tenda agar udara di dalam sini bisa bersih dari kepulan asap.”

    Penyebab asap mengepul di dalam tenda kuas itu bersumber dari banyak yang duduk lesehan merokok.

    (Jan/Beritasampit.co.id)

    EDITOR : MAULANA KAWIT