Hah! Parlemen Mengaji Bukan Para Anggota Dewan, Tapi….

    JAKARTA – Bayangan beberapa wartawan ketika Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) mengundang untuk buka puasa bersama (bukber) di Masjid Baiturrahman, lingkungan DPR, Selasa. (29/5/18). Maka yang hadir di acara itu tentu banyak anggota parlemen seperti dari DPR, DPD dan MPR untuk mengaji baca Alquran.

    Bayangan itu muncul karena tema acara ditulis oleh panitia penyelenggara dengan huruf besar sehingga sangat jelas dilihat disetiap spanduk, ‘Parlemen Mengaji.’ Tapi setelah diamati kalimat di bawahnya ada tulisan kecil khatam Alquran bersama anak yatim.

    Tapi saat hadir dan masuk ke ruang acara bukber di Aula Masjid, baru disadari yang duduk lesehan itu bukan para angota perlemen, melainkan para anak yatim piatu dan santri khatam Alqur’an, sementara anggota parlemen yang hadir adalah Plt Ketua Fraksi PKB DPR Cucun A Syamsurijal, besama anggota lainnya dari fraksi yang sama sedangkan Ketum PKB Muhaimin Iskandar belum datang.

    Melihat acara beda dari gambaran bukan anggota parlemen mengaji, maka karena sudah berada di acara, Sebagian wartawan akhirnya belok haluan dalam hal obyek materi tulisan tidak lagi soal anggota parlemen mengaji tetapi fokus pada sumber berita utama yaitu bicara apapun ada nilai berita untuk ditulis di media cetak dan online, yaitu Muhaimin Iskandar.

    Wartawan untuk meliput acara itu sudah hadir jam tiga sore, dua jam setengah dari waktu buka. Niatnya jika Muhaimin mau masuk ke acara oleh beberapa orang wartawan akan mencegat untuk diinterview sebagai cadangan materi berita.

    Tapi orang nomor satu di PKB itu saat ditunggu sampai jam lima sore masih ada waktu untuk buka 45 menit, belum datang juga. Menjelang beberapa menit adzan Magrib baru Cak Imin datang.

    Tanda waktu buka terdengar dengan adzan berkumandang lewat pengeras suara masjid terletak di tingkat dua atas aula tempat bukber.

    Saat antri makan malam
    di halaman aula sudah sulit membedakaan antara anak yatim dengan tamu undangan biasa karena tuntutan perut menyatukan dengan anak anak dan orang tua serta dewasa untuk antri mengambil makan.

    Tentu saja untuk para penyelenggara dan sebagian anggota dewan tempat buka mereka beda dengan undangan umum setara dengan anak yatim dan santri.

    Suasana saat antri makanan karena berbaur sebagian anak yatim dan santri dengan para undangan umum menjadikan kesan tersendiri buka puasa.ramai suasananya.

    (Jan/Beritasampit.co.id)

    EDITOR : MAULANA KAWIT