Ketua DPRD Kotim Ingatkan LPSE Agar Jangan Main Mata dalam Lelang Proyek Multiyears RSUD

    SAMPIT – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Jhon Krisli mewanti-wanti lelang proyek multiyears RSUD Murjani Sampit, yang kini sedang diproses di LPSE.

    Dia berharap, dalam pelaksanaa lelang proyek tersebut jangan sampai ada permainan. Sebab saat ini, semua kalangan sudah dipastikan akan ikut mengawasinya.

    “Lakukan secara transparan, jangan ada perusahaan yang disiapkan untuk jadi pemenang. layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) harus kita minta profesional, sebab nilai proyeknya ratusan miliar ini dipastikan banyak yang akan ikut lelang,” kata Jhon Krisli, Kamis (7/6/2018) kepada sejumlah awak media di Sampit.

    Seperti diketahui, tahun 2018 ini pemkab kotim sudah menganggarkan Rp150 miliar bersumber dari APBD untuk pembangunan sekaligus pembenahan sejumlah fasilitas pendukung RSUD Murjani Sampit. Besaran jumlah itu sengaja dianggarkan karena fasilitas dirumah sakit tersebut masih minim.

    Jhon mengingatkan, agar pihak LPSE jangan sampai diintervensi oleh pihak mana pun, termasuk pejabat Pemkab Kotim sendiri, karena akan berdampak buruk jika proyek ini dikondisikan, baik dari segi kualitas, maupun spesifikasi yang sudah ditetapkan.

    “Kita minta aparat penegak hukum memantau proses lelang ini. Hal ini kami minta dilakukan karena semata-mata ingin fasilitas yang dibangun menggunakan uang rakyat tersebut, sesuai harapan semua kalangan. Kita di DPRD juga akan ikut mengawasinya,” ucap Politikus senior PDIP ini.

    Lebih lanjut dipaparkan Jhon, proyek multiyears rumah RSUD Murjani itu ditujukan untuk pembangunan gedung instalasi bedah central dan gedung pelayanan terpadu, dalam pelaksanaan nya nanti agar tidak sembarangan, apalagi sampai menyalahi spesifikasi yang sudah ditetapkan.

    “Kerjakan sesuai dengan yang benar-benar ada dispesifikasi proyek, ingat jangan sedikitpun abaikan aturan, resiko ditanggung sendiri tidak ada istilah berjamaah, karena kami disini DPRD tidak mau terlibat jika sewaktu-waktu terjadi kesalahan dalam pelaksanaannya, maupun dalam proses pelelangannya,” tegas Jhon.

    Ditambahkannya, sesuai kesepakatan antara legislatif dan eksekutif saat pengesahan APBD murni tahun 2018, anggaran proyek multiyears sebesar Rp150 miliar tersebut dianggarkan menjadi tiga tahapan pola penganggaran, yakni setiap tahunnya dianggarkan sebesar Rp50 M.

    “Jadi setiap tahun anggaran proyek multiyears RSUD Murjani sampit itu sudah pasti masuk dalam prioritas penganggaran, selama tiga tahun berturut-turut dengan target penyelesaian nya sampai dengan tahun 2020 nanti,” tutup Jhon Krisli.

    (drm/beritasampit.co.id)