Jangan Sampai Kotim jadi Ladang Sampah

    SAMPIT – Masalah sampah di Kotawaringin Timur (Kotim) baru-baru ini semakin menjadi polemik ditengah masyarakat. Sampah bekas rumah tangga masyarakat yang membanjir di bahu jalan menyebabkan kegelisahan bagi pengendara maupun warga sekitar TPS (Tempat Pembuangan Sampah).

    Dalam hal ini Kecamatan Baamang didera masalah serius terkait sampah rumah tangga ini, dimana beberapa titik seperti dijalan Kihajar Dewantara, dan Ra Kartini, sampah berhamburan sampai masuk ke badan jalan.

    Selain itu, sampah-sampah yang terlihat meluber dari TPS itu mengganggu para pengguna jalan termasuk para mahasiswa di Fakultas ekonomi yakni (STIE) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Sampit tersebut.

    Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Kotim, Supriadi meminta agar masalah sampah di Kotim secepatnya diatasi, baik dengan penanganan atau penindakan, oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

    “DLH dalam hal ini bertanggungjawab sepenuhnya menyangkut masalah sampah di Kotim ini, bukan justru menilai masyarakat tidak sadar masalah sampah, melainkan megambil langkah penanganan,” ujarnya Sabtu (9/6/2018).

    Supriadi menilai, sejauh ini DLH belum menunjukan keseriusannya dalam menangani masalah sampah, termasuk membereskan sampah-sampah yang masih berhamburan sampai ke bibir jalan, serta membuat langkah jemput bola.

    “Harus ada langkah cepat dong, jemput bola, kirim orang DLH yang mengambil sampah masyarakat kapan perlu sediakan tempat pembuangan di setiap titik di RT atau RW biar tidak meluber seperti yang ada-ada ini,” tegasnya.

    Ketua DPD Partai Golkar Kotim ini menyebutkan masalah sampah di Kotim ini sudah mulai memasuki tahap darurat, kepedulian masyarakat sulit akan tumbuh apabila tidak ditunjang oleh falsilitas yang juga menunjang bagi mereka agar mengarah ke pemikiran yang positif.

    “Kita mestinya memberikan falsilitas seperti tempat sampah yang terkesan tidak membuat rugi masyarakat,jangan sampai ada kecemburuan sosialdi masyarakat,” tutupnya.

    (drm/beritasampit.co.id)

    EDITOR : MAULANA KAWIT