Perang Air Hiburan Hari Raya Masyarakat Sukamara, Mau Tau Serunya Gimana?

    SUKAMARA – Selama tiga hari berturut-turut warga Sukamara yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) jelai merayakan hari raya idulfitri 1439 H dengan permainan perang air. Semua warga mulai dari anak-anak hinggga orang dewasa ikut serta dalam permainan yang selalu dilaksanakan setiap lebaran tersebut.

    Saudah (50 tahun), salah seorang warga mengungkapkan permainan perang air tersebut sudah ada sejak dirinya masih kanak-kanak dan terus dilakukan sebagai hiburan bagi warga pada hari raya baik itu idulfitri.

    “Perang air ini sudah ada sejak saya masih kecil sampai sekarang ini masih tetap dilakukan oleh warga baik yang tinggal dipinggiran sungai maupun yang tinggal didarat,” ujar Saudah (16/6/2018).

    Saudah menjelaskan, permainan perang air tersebut adalah permainan saling lempar air antar warga yang tinggal dibantaran sungai dengan warga lainnya yang melintas dengan menggunakan kelotok serta sebaliknya.

    Permainan tersebut dilakukan sebagai hiburan para warga yang merayakan lebaran setelah melakukan silaturahmi ke sanak saudara dan ingin menghabiskan waktu dipinggir sungai dengan menyaksikan permainan perang air.

    Saudah berharap permainan lempar air atau perang air yang sudah menjadi tradisi setiap kali lebaran tiba akan menjadi daya tarik tersendiri yang ada di Sukamara sehingga dapat terus dipertahankan keberadaanya.

    “Ini sebagai sarana hiburan warga, karena mereka saling lempar air ditengah sungai, dan saya berharap ini bisa terus bertahan sebagai bagian dari budaya yang ada di Sukamara, karena perang air ini sangat unik dan hanya dilakukan saat hari raya saja,” ucap Saudah.

    Sementara itu, Andri sangat antusias mempersiapkan segalanya untuk mengikuti perang air ditengah Sungai Jelai. Andri mengatakan semua pemilik kelotok dan speed boat juga ikut ambil bagian dalam permainan perang air tersebut.

    Dalam perang air yang mulai pukul 16.00 wib tersebut puluhan kelotok dan speed boat mondar mandir ditengah Sengai Jelai untuk melempari air kearah kelotok atau rumah warga yang ikut menyerang. Sementara puluhan warga lainnya hanya menonton dari dermaga speed boat dan menyoraki para peserta perang air yang terkena lemparan air.

    “Kami sudah siapkan kantong plastik kecil untuk membungkus air yang akan kami lempar kepihak lawan, selain itu air yang kami gunakan diberi pewarna merah, hijau atau kuning untuk lebih berfariasi. Semua orang sangat bersemangat untuk mengikuti perang air ini sampai waktu magrib tiba,” tukas Andri.

    (enn/beritasampit.co.id)

    EDITOR : MAULANA KAWIT