Pemkab Harus Antisipasi Pendatang Baru di Kotim Usai Lebaran 

    SAMPIT – Kedatangan para pendatang baru dari berbagai daerah ke Kabupaten Kotawaringin Timur saat arus balik pasca libur bulan ramadan tahun 2018 ini untuk mengadu nasib berpotensi menambah jumlah penduduk miskin.

    Dalam hal ini Ketua Komisi II DPRD Kotim, Rudianur mengatakan peluang bertambahnya penduduk miskin disetiap kota berkembang bisa terjadi jika pemerintah tidak melakukan antisipasi.

    Rudianur menuturkan urbanisasi bukan lagi menjadi fenomena baru, melainkan agenda tahunan yang rutin terjadi, di setiap daerah yang memiliki banyak lahan pekerjaan.

    “Seharusnya pemerintah sudah harus mengambil langkah-langkah sistematis untuk menghadapi hal itu, sehingga setiap tahunnya angka kemiskinan tidak menjadi momok lagi bagi daerah ini,”ungkap Rudi, Jumat (22/6/2018).

    Politisi Golkar Kotim ini juga mengatakan tidak mempermasalahkan masyarakat dari luar Kota Sampit yang ingin mencoba mengadu nasib di Kabupaten Kotawaringin Timur setelah lebaran.

    “Karena tidak bisa dipungkiri sejak dulu Sampit menjadi kota tujuan para pengadu nasib yang mencari pekerjaan, tidak sedikit pula yang dulunya pendatang sekarang sudah banyak yang sukses dan berdomisili tetap di daerah ini,”terangnya.

    Meski begitu, Rudianur tetap berharap pendatang yang ingin mengadu nasib di Sampit memiliki keterampilan. Sehingga mereka bisa bekerja sesuai dengan keahlian dan kemampuannya masing-masing di Kotim.

    Ditambahkannya, pemerintah daerah melalui instansi terkait harus intens berkoodinasi dengan seluruh perusahaan perkebunan kelapa sawit karena bagaimanapun PBS inilah yang paling banyak mendatang warga baru dari luar daerah.

    (drm/beritasampit.co.id)

    EDITOR : MAULANA KAWIT