Begini Tanggapan HM Ruslan Mengenai Video Statment Darwan Ali

    KUALA PEMBUANG – Ketua DPD Golongan Karya Kalteng HM Ruslan menanggapi terkait video kotroversial wawancara mantan Bupati Seruyan dua priode H Darwan Ali yang saat ini menjadi perbincangan publik, ia sangat menyayangkan statement seperti itu keluar dari mulut seorang mantan Bupati.

    “Apakah beliau masih sehat? Beliau terlalu ambisius kenapa tidak beliau saja yang mencalon,” kata H Ruslan setelah acara kampanye akbar di Kuala Pembuang, Sabtu (23/6/18).

    Ruslan mengatakan, cukup sulit untuk mempercayai statement tersebut keluar dari mulut seorang yang punya pengaruh seperti Darwan.

    “Kalau orang yang masih sehat tidak mungkin akan berkata seperti itu kita sendiri sudah merasakan di masa beliau memimpin selama 2 periode kita disclaimer dan itu tidak bisa di pertanggungjawabkan sampai hari ini dan kita meninggalkan hutang,” katanya.

    Ia menerangkan bahwa dirinya juga sempat terkejut saat pertama kali melihat video tersebut akan tetapi masih mencoba mengendalikan diri.

    “Saya kaget, tadi baru liat videonya, cuman apakah saya harus ngomong di panggung itu kan gak mungkin,” ujarnya.

    Ruslan menambahkan, apabila pada saat kepemimpinannya Darwan memang lebih baik, mengapa Seruyan sampai mendapatkan status disclaimer hingga delapan tahun berturut-turut dan meninggalkan hutang seusai kepemimpinannya.

    “Kalau dia lebih baik dalam memimpin seruyan, gak mungkin disclaimer. Dan malah meninggalkan hutang,” jelasnya.

    Diketahui sebelumnya sempat tersebar video berdurasi 01.36 yang memuat wawancara H Darwan Ali yang awalnya membahas mengenai pembangunan Kabupaten Seruyan namun video tersebut menjadi kontrovesi karna di akhir video Darwan mengeluarkan kata-kata “Bonekanya anakku dan anak angkatku, saudara Yulhaidir tapi aku yang didalamnya,” ujar Darwan pada sebuah video yang sempat viral dimedia sosial

    Hingga saat ini video tersebut masih menjadi pro kontra, ada masyarakat yang merasa senang dengan kembalinya Darwan ada pula masyarakat yang berpendapat bahwa seorang pemimpin itu idealnya memimpin, bukan malah dikendalikan orang lain.

    (rdi/beritasampit.co.id)

    EDITOR : MAULANA KAWIT