Tanggapi Kritik Pedas Darwan Ali, Begini Komentar Sudarsono

    KUALA PEMBUANG – Mantan Bupati Seruyan dua priode H. Darwan Ali kembali mengkritik pedas kinerja pemerintah daerah lima tahun belakangan ini yang dipimpin oleh Sudarsono dan Yulhaidir. mengalami kemunduran bahkan tidak ada sama sekali pembangunan yang signifikan. Hal tersebut dijawab Sudarsono SH, di Kuala Pembuang, Sabtu (23/6/18).

    “Kalau itu saya serahkan kemasyarakat untuk menilainya. tahun ini saja kita aspal dari lingkar luar menuju Pelabuhan Sigintung Rp. 42 miliar, lingkar luar ke dalam dibandara itu ada Rp. 12 miliar, dipasar kita sudah lapisi aspal opnik, terus beberapa tahun yang lalu kita aspal lingkar luar karena pembangunan lingkar luar ini merupakan hamparan pertanian masyarakat, jadi bukan tidak ada pembangunan, tapi memang kita tidak pusatkan pembanguna di Kuala Pembuang,” kata Petahana Sudarsono, saat dikonfirmasi sejumlah media usai kampanye Akbar.

    Ia menjelaskan yang lebih utama memang jalan dan jembatan, sekarang itu mulai dari nol sampai dengat hotmix hampir Rp. 4 miliar satu kilometer,, sementara jalan kita Kuala Pembuang sampai Suling Tambun sekitar 500 kilometer, dan anggaran kita sekitar Rp.150 miliar di PU kalau dihitung ini tidak menjadikan apa-apa.

    “Tapi, kita bersyukur dengan keberhasilan bahwa pemerintah secara administrasi dan laporan keuangan kita baik sehingaga kita dapat reward dari pemerintah pusat makanya bisa dibandingankan, tahun 2017 DAK untuk jalan Rp. 35 miliar dan 2018 Rp. 79 miliar,” katanya.

    Kemudian dari Provinsi tahun 2017 Rp. 12 miliar 2018 sekitar Rp 90 miliar yang diglontorkan untuk pembangunan jalan kita diSeruyan, artinya banyak sekali perkembang yang didapat kita di Seruyan ini. Tapi kalau kritik kita dari manapun kita terima, tapi kalau pakta kita bicara pakta sekarang ini.

    “Temasuk ada orang yang bilang itu kata siapa, pertumbuhan kita naik. ini kata BPS, yang merupakan satu-satunya badan yang reami dipakai pemerintah untuk mempetakan pertumbuhan kita se Indonesia dan ini fakta,” imbuhnya.

    Petahana Sudarsono Berprinsip bagaimana perencanaan jangka panjang Seruyan mulai Kuala Pembuang sampai Suling Tambun kita buat satu-kesatuan yang pada akhirnya seluruh kekayaan Seruyan bisa mengalir ke Kuala Pembuang, dan Pelabuhan Segintung kita fungsikan sebagaimana rencana semula sebagai pintu gerbang masuk barang maupun keluar barang dari komoditas kita.

    “Kalau itu terjadi, maka disitu lah baru bisa kita lihat menggeliatnya pertumbuan ekonomi masyarakat kita karena orang banyak kesini, jadi kalau tidak dikonsep jangka panjang itu tidak bisa, jadi membangun itu tidak bisa persial kita harus fokus,” ujarnya.

    Ia menambahkan fokus pembangunanya jalan dan jembatan makanya kita sudah buat perancana an satu atau dua tahun paling lambat jembatan Baung itu harus kita kerjakan. Karena itu lah akses yang luar biasa. Kuala Pembuang kalaubtidak dibuat jalan yang memadai sampai ke beberapa kecamatan diatas selamanya seperti ini saja.

    “Misalnya barang masuk dari Jawa,, masa kita lempar lagi ke Sampit kan tidak mungkin karena mareka punya Palabuhan ya gak mungkin, kita berpikir barang yang masuk di Pelabuhan kita, melemparnya nanti kemasyarakat kita (Seruyan),” tuturnya.

    Masyarakat tidak sedikit kita sudah hampir 150.000 penduduk termasuk penduduk perkebunan. kita harus buat akses nyaman kesini, makanya Kuala Pemuang itu tidak usah dipaksapun perusahaan-perusahan dan investor pasti akan bikin kantor, aneh kalau kita maksa mareka berkantot di sini tapi bongkar CPO nya di Kumai.

    (rdi/beritasampit.co.id)