BBGRM ke 15 : Lestarikan Nilai-Nilai Budaya Gotong Royong Masyarakat 

    KASONGAN – Bupati Katingan Sakariyas menerangkan, bahwa pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM), hari kesatuan gerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan hari keluarga Nasional adalah, memiliki kedudukan yang cukup penting dan strategis, terutama dalam mendorong dan meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat untuk terus membudayakan dan melestarikan semangat kegotong-royongan yang telah menjadi jati diri, karakter dan ciri khas masyarakat, serta merupakan warisan budaya bangsa yang tidak ternilai harganya.

    “Harapan saya agar pelaksanaan ini dapat memberikan efek positif dan manfaat yang sebesar -besarnya. Khususnya bagi terciptanya penguatan integrasi sosial dalam pelaksanaan pembangunan, serta dapat meningkatkan rasa memiliki dan rasa tanggung jawab masyarakat, terhadap hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai,” terang Bupati Sakariyas, saat pelaksanaan penutupan BBGRM ke 15, di desa Samba Katung, Kecamatan Katingan Tengah, Selasa (3/7/2018).

    Lanjutnya menambahkan, hal lain yang juga tidak kalah penting, yakni momentum kegiatan ini merupakan ajang silaturahmi, untuk bertatap muka secara langsung dan berdialog dengan masyarakat. Dirinya percaya bahwa dengan silaturahmi yang baik, akan tumbuh ikatan batin diantara semua, sehingga tidak ada jarak pemisah antara pemimpin dengan yang dipimpin, antara Kepala Daerah dengan rakyatnya.

    Maka, jika hubungan antara pemerintah dan masyarakat terjalin dengan baik, semua permasalahan yang dihadapi, akan mudah terpecahkan. Tentu yang menjadi harapan bersama, bahwa hasil akhir dari seluruh rangkaian kegiatan tersebut dapat melestarikan nilai-nilai budaya gotong royong masyarakat serta menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat dalam rangka meningatkan kesejahteraan taraf hidup keluarga, agar seluruh Iapisan masyarakat Kabupaten Katingan tanpa terkecuali, pada akhirnya mampu membangun jati diri, keluarga, lingkungan, serta daerahnya.

    “Saya kembali berharap, agar motto penyang hinje simpei yang merupakan simbol kehidupan dan kerukunan warga Kabupaten Katingan tetap di junjung tinggi dalam setiap aktifltas kita. Saling menghargai dan menghormati aktivitas yang dilakukan oleh orang Iain harus selalu dikedepankan. Perbedaan agama, suku, ras, budaya, bahasa, dan perbedaan-perbedaan Iainnya, bukanlah menjadi suatu halangan, akan tetapi justru menjadi kekuatan dan modal sosial bagi masyarakat Kabupaten Katingan,” pungkasnya.

    Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (PMDes) Kabupaten Katingan, Kabul Mustiman, menyampaikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan tersebut dengan tema bulan bakti gotong royong masyarakat, hari kesatuan gerak PKK dan hari keluarga nasional, kita dayagunakan peran lembaga kemasyarakatan desa sebagai mitra pemerintah desa.

    “Dan sub tema dengan motto penyang hinje simpei, gelorakan semangat gotong royong membangun kabupaten katingan dari desa menuju keberdayaan masyarakat,” ucapnya.

    Menurunya, semua desa di Kabupaten Katingan, yang berjumlah 154 desa dilaporkan telah melaksanakan kegiatan BBGRM tahun 2018 ini juga dibarengi dengan peringatan hari kesatuan gerak PKK ke 46 dan hari keluarga nasional ke 25 tingkat kabupaten katingan tahun 2018, di lapangan Samba Katung, desa Samba Katung, Kecamatan Katingan Tengah, Selasa (3/7/2018).

    “Harapan kita kegiatan gotong rotoyong yang menjadi tradisi masyarakat khususnya di desa ini yang mestinya harus kita lestarikan dan kembangkan ke depannya,” pungkasnya.

    (ar/beritasampit.co.id)

    EDITOR : MAULANA KAWIT