Wilayah Utara Kotim Rawan Karhutla, Begini Kata Komisi I

    SAMPIT- Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Handoyo J Wibowo meminta agar aparat penegak hukum lebih fokus terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang mana saat ini sudah mulai terjadi di kabupaten setempat.

    Tercatat, sampai bulan Juli 2018 ini, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kotim sudah menangani sebanyak 17 titik yang mana terjadi di daerah Kecamatan MB Ketapang, Baamang, dan Kotabesi.

    “Sejauh ini sudah cukup banyak titik api, ini masih masuk wilayah perkotaan, yang kita khawatirkan di wliayah utara Kotim ini, karena kalau sudah terjadi dan masuk musim kemarau sulit untuk mendapatkan pasokan air,” ungkap Handoyo, Jumat (13/7/2018).

    Menurut Handoyo, daerah yang rentan terjadi Karhutla diwilayah utara yakni, Parenggean, Santuai, Mentaya Hulu,Antang Kalang, dan Telaga Antang, yang memang daerah perbukitan.

    “Disana masuk kategori daerah perbukitan, dan memang sangat sulit ditangani apabila sudah terlanjur terjadi kebakaran, pihak perkebunan kelapa sawit juga kita harap membantu mensosialisasikan terkait hal ini ke masyarakat luas,” timpalnya.

    Legislator partai Demokrat ini menjelaskan, selama ini pemerintah dan pihak aparat terpokus di wilayah titik tertentu, sehingga titik yang tidam terpantau sempat menyebabkan keluasan kebakaran hutan dan lahan.

    “Kita berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, kota sampit ini sempat diselimuti kabut asap dengan jarak pandang hanya satu meter saja, ini jadi pelajaran kita kedepannya,” tutupnya.

    (drm/beritasampit.co.id)