Perputaran Uang di Daerah Minim, ini Kata Anggota DPRD Kalteng

    PALANGKA RAYA – Banyaknya perputaran uang selama bulan Juni 2018 yang keluar dari perbankan sesuai dengan data dari Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalimantan Tengah mendapat perhatian dari Anggota DPRD Kalimantan Tengah, Punding LH Bangkan.

    Terkait hal tersebut, Punding tidak mepermasalahkan karena salah satu yang mempengaruhi uang itu keluar daerah disebabkan banyaknya tenaga kerja yang pulang kampung pada saat menjelang lebaran maupun pasca lebaran.

    “Kalau kita ingin mengatasi uang itu agar tidak keluar daerah, sudah barang tentu pemerintah daerah harus memenuhi semua kebutuhan dari level bawah sampai ke level atas,” kata Punding, saat dibincangi wartawan, di gedung Komisi, Jumat (13/7/2018).

    Menurutnya, masalah tersebut kedepan diharapkan dapat diantisipasi oleh pemerintah, salah satunya bagaimana pemerintah bisa melaksanakan pemenuhan kebutuhan masyarakat di daerah ini serta bagaimana menjaga fluktuatif harga dengan batasan harga yang wajar.

    “Kalau kita ingin mempertahankan agar belanja itu di dearah kita sini, kita juga mengharapkan pemenuhan kebutuhan masyarakat kita harus benar-benar semua ada. Dan harga ini yang perlu dijaga juga. Fluktuasi harga harus terkontrol dengan baik,” jelas Sekretaris Komisi B DPRD Kalteng dari Partai Demokrat.

    Sebelumnya menurut Kepala BI Perwakilan Kalteng, Wuryanto, jumlah perputaran uang selama Juni 2018 mencapai Rp2,601 Triliun, namun dari Rp2,601 Triliun tersebut ada sebesar Rp1,894 triliun yang keluar dari Perbankan dan hanya sekitar Rp706 milar yang kembali masuk ke perbankan.

    Dari data itu menunjukan uang yang berasal dari Kalteng justru lebih banyak bergerak atau keluar daerah lain, atau masyarakat Kalteng banyak menghabiskan atau membelanjakan uangnya ke daerah lain.

    (nt/beritasampit.co.id)