Sakariyas Ajak Seluruh Elemen Masyarakat Sukseskan Program Paud

    KASONGAN – Bupati Katingan Sakariyas mengingatkan, bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah dan lembaga Paud saja.

    Akan tetapi, kata dia, masyarakat dan orangtua juga harus berperan aktif mensukseskan pendidikan anak usia dini sesuai peran masing-masing.

    Sebab, menurutnya, melalui kebijakan pemerintah dengan mengerakan seluruh komponen pemerintah dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa sampai ke ke tingkat Dusun. Lembaga Paud di Katingan sampai saat ini berjumlah 186 lembaga.

    “Apa yang kita lakukan dengan investasi besar di Paud sangatlah memiliki argumen yang kuat. Tugas kita paling utama adalah memastikan bahwa anak-anak kita sudah terlayani oleh lembaga Paud di wilayah kita masing-masing,” terang Bupati Sakariyas, dalam sambutannya pada acara pelantikan Bunda Paud Kecamatan, Desa dan Kelurahan, di Aula BPKAD setempat, Kamis (19/7/2018).

    Kemudian, Sakriyas mengatakan bahwa Bunda Paud memiliki tanggung jawab untuk memastikan setiap anak yang lahir memiliki identitas berupa akta kelahiran, agar mereka dapat menjadi warga negara Indonesia yang terlindungi hak-haknya sejak dini.

    Selain itu, Bunda Paud juga harus mendorong agar para orang tua ikut aktif berpartisifasi dalam kegiatan bina keluarga balita. Sebab, disinyalir saat ini, partisipasi orangtua sangat kecil dalam cara pengasuhan yang disampaikan di Paud.

    “Tentunya kita mempunyai kepedulia yang besar terhadap pendidikan anak-anak usia dini, yakni sama-sama ingin membantu pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, agar pada saatnya nanti, mereka memiliki kesiapan mental untuk memasuki pendidikan tingkat lanjut, mengantar mutiara bangsa ke gerbang masa depan mereka yang lebih baik,” terangnya.

    Dia menghimbau, terutama kepada para orang tua harus hati-hati, jangan biarkan anak-anaknya mendapatkan konsumsi berita maupun tingkah laku yang tidak pas buat mereka.

    “Sebab, sebagaimana yang saya sebutkan tadi, bahwa mereka menyerap semuanya. Yakni, yang baik, yang buruk, semuanya diserap. Ini adalah tanggungjawab dari para orang tua untuk hati-hati, jangan pernah berkata kasar di depan anak-anak. Karena itu, akan terekam dalam otaknya. Jadi semua yang baik-baik itu yang seharusnya diserap dalam otak anak,” pungkas Sakariyas.

    (ar/beritasampit.co.id)

    Editor : Irfan